Bisnis.com, JAKARTA — Peritel memiliki peluang untuk memanfaatkan momentum libur akhir tahun, seiring dengan prospek indeks penjualan riil (IPR) yang memasuki fase pertumbuhan secara bulanan.
“Peluang pelaku usaha ritel untuk memanfaatkan momentum libur akhir tahun masih terbuka lebar. Apalagi saat ini menurut laporan Google mobility index ada peningkatan sebesar 22 persen dari orang yang berkunjung ke pusat perbelanjaan,” kata Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet, Rabu (10/11/2021).
Rendy mengatakan indeks keyakinan konsumen (IKK) di kelompok berpenghasilan di atas Rp5 juta per bulan relatif tinggi pada Oktober 2021. IKK yang mencapai 122 pada kelompok ini menjadi yang tertinggi sejak Januari 2020.
“Ini bisa menjadi indikator awal bahwa kelompok penghasilan menengah atas sudah mulai percaya diri dalam melakukan aktivitas konsumsi. Jika kepercayaan konsumen ini berlangsung sampai dengan akhir tahun tren pertumbuhan ritel saya kira juga akan ikut meningkat,” tambahnya.
Adapun dari sisi adaptasi digital ritel modern, Rendy menilai belanja daring akan menjadi kebiasaan baru masyarakat. Namun hal tersebut tidak serta-merta menggerus daya tarik toko konvensional.
Jika dikaitkan dengan pandemic fatigue, lanjut Rendy, keinginan masyarakat untuk kembali berbelanja secara offline masih cukup besar. Terdapat pengalaman belanja yang tidak bisa digantikan aktivitas belanja daring.
“Dengan asumsi kasus Covid-19 rendah, keinginan masyarakat untuk kembali berbelanja melalui ritel offline masih akan cukup besar,” katanya.
Survei penjualan eceran Bank Indonesia menunjukkan bahwa kinerja penjualan eceran mengalami kontraksi secara bulanan maupun tahunan pada September 2021. Indeks penjualan riil (IPR) pada September 2021 tercatat sebesar 189,5 atau terkontraksi 1,5 persen secara bulanan dan turun 2,2 persen secara tahunan.
Meski demikian, Bank Sentral memperkirakan IPR pada Oktober memasuki fase ekspansi di angka 193,0. Seluruh kelompok diprediksi meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas masyarakat yang didukung kelancaran distribusi di tengah pelonggaran PPKM dan penurunan kasus Covid-19.