Bisnis.com, JAKARTA — Integrated Terminal Tanjung Uban, Kepulauan Riau yang dikelola anak usaha PT Pertamina International Shipping, PT Peteka Karya Tirta (PKT) siap untuk menjadi trading hub atau simpul perdagangan BBM dan LPG di kawasan Asia Tenggara.
Kesiapan ini salah satunya ditandai dengan peresmian Integrated Terminal BBM Tanjung Uban menjadi Pusat Logistik Berikat (PLB) dan telah diterimanya kargo perdana di kawasan tersebut.
Sebagaimana diketahui, kawasan yang menjadi simpul perdagangan artinya diakui menjadi kawasan yang strategis untuk menjadi penghubung antara industri dan pemasok, dalam hal ini komoditas BBM dan LPG.
“Semoga pencapaian ini menjadi tonggak awal untuk terminal Pertamina lainnya, khususnya terminal milik PKT untuk berperan dalam pasar internasional,” kata Direktur PKT Hari Purnomo saat peresmian di Tanjung Uban seperti dikutip dari siaran pers, Senin (21/8/2022).
Acara peresmian itu turut dihadiri oleh Kepala Kanwil Bea Cukai Ahmad Rofiq, Kabid Kepabeanan dan Cukai Khusus Kepulauan Riau Abdul Rasyid, Kepala KPP Bea Cukai Tanjung Pinang Tri Hartana dan juga manajemen dari PKT yakni Direktur PKT Hari Purnomo, VP Terminal Operation PKT Heri Santika, serta VP Trading & Other Business PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Maya Kusmaya.
Integrated Terminal Tanjung Uban di Pulau Bintan memiliki lokasi strategis, berdekatan dengan Singapura yang selama ini merupakan salah satu trading hub BBM terbesar di Asia. Dengan status PLB ini, diharapkan Integrated Terminal Tanjung Uban bisa dapat membuka peluang bagi para pemasok-pemasok global untuk menyimpan kargonya di Indonesia.
Baca Juga
“Dengan resminya Integrated Terminal Tanjung Uban menjadi PLB ini juga diharapkan bisa meningkatkan Utilisasi terminal di Pertamina Group, mengembangkan sarana dan fasilitas terminal untuk kebutuhan trading di regional,” kata Corporate Secretary PIS Muhammad Aryomekka Firdaus.