Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendorong para pelaku usaha sektor pariwisata, termasuk jasa agen perjalanan untuk lebih kreatif dan inovatif guna membangkitkan kembali sektor pariwisata pascapandemi Covid-19.
Hal itu ia sampaikan saat resmi membuka Rapat Kerja Nasional Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) yang akan berlangsung pada 24-26 November 2022.
Dalam sambutannya, Sandiaga mengajak Asita dan seluruh pelaku pariwisata untuk bangkit menjadi mitra dalam mendatangkan devisa serta wisatawan, baik mancanegara maupun nusantara, sebagai upaya memulihkan pariwisata seperti sebelum pandemi Covid-19.
“Saya minta Asita untuk memastikan sektor pariwisata mendatangkan target tahun ini kita insyaallah 3,6 [juta kunjungan] kuota ambang batas atas dari wisman bisa terlampaui. Sementara tahun depan, dua kali lipatnya dan target wisnus 1,4 miliar pergerakan. Kami enggak bisa sendiri, Asita dapat bantu,” ujar Sandiaga, Kamis malam (24/11/2022).
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ke-14 tersebut menyampaikan bahwa saat ini jumlah wisatawan mancanegara (wisman) belum maksimal seperti sebelum pandemi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik per September 2022, jumlah kunjungan wisman telah mencapai 2,7 juta kunjungan atau hanya 27,8 persennya dari capaian pada periode yang sama tahun 2019 yang mencapai 9,7 juta kunjungan.
Sandiaga menuturkan, ,enjadi tugas bagi Kemenparekraf dan para pelaku usaha, seperti Asita untuk mengembalikan jumlah wisman seperti sebelumnya. Untuk itu, Sandiaga menyarankan para agen perjalanan untuk kreatif dan inovatif terhadap penawaran paket wisata, khususnya bagi calon jemaah umrah dan haji.
Baca Juga
“Neraca wisatwan kita akan terganggu karena banyak sekali jemaah yang akan umrah, bukan melarang mereka umrah, bagaimana umrah bisa memberikan pundi-pundi dan value added. Kita desain paket pre dan post umrah kita bawa ke destinasi wisata religi di Indonesia,” paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP Asita Rusmiati menegaskan bahwa dalam Rakernas kali ini asosiasi akan merumuskan strategi untuk dapat pulih, mengingat 90 persen agen perjalanan mati suri selama pandemi Covid-19 melanda.
“Mau inbound atau outbound atau umrah haji. Saat Covid-19 betul-betul sangat down semoga kami cepat survive,” ujarnya.