Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPDPKS Targetkan Penerimaan Dana 2023 Tembus Rp30 Triliun

Pada tahun ini, angka penerimaan BPDPKS sendiri mencapai Rp34,5 triliun.
Pekerja menimbang buah kelapa sawit di salah satu tempat pengepul kelapa sawit di Jalan Mahir Mahar, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (26/4/2022). Antara/Makna Zaezar
Pekerja menimbang buah kelapa sawit di salah satu tempat pengepul kelapa sawit di Jalan Mahir Mahar, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (26/4/2022). Antara/Makna Zaezar

Bisnis.com, JAKARTA- Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menargetkan penerimaan dari pungutan ekspor (PE) sawit tidak jauh beda dengan tahun 2022 yakni sebesar Rp30-an triliun. Pada tahun ini, angka penerimaan BPDPKS sendiri mencapai Rp34,5 triliun.

Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman mengatakan penurunan tersebut diakibatkan oleh perkirakaan penurunan harga minyak sawit (crude palm oil/CPO) akibat krisis ekonomi dunia. Target tersebut, kata dia, juga mempertimbangkan ketidakpastian global yang saat ini terjadi.

“Akan ada defisit jika kita hanya mengandalkan ekspor saja. Jadi proyeksi kita cuma Rp30-an triliun,” ujar Eddy dalam Jumpa Pers Kinerja Sektor Sawit, di Grand Hyatt Jakarta, Kamis (22/12/2022).

Meski begitu, dia meprediksi apabila Indonesia pada 2023 menerapkan program Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel ke dalam Bahan Bakar Minyak Jenis Solar ditingkatkan menjadi 35 persen atau B35, maka harga CPO berada di kisaran US$970 per metrik ton, sehingga serapan minyak sawit akan berada di kisaran 13,5 juta kilo liter.

"Dengan akan diberlakukan program B35 kira-kira volume akan diserap nanti sebagai bahan minyak sawit biodisel 13,5 juta kilo liter. Ini sekedar proyeksi dilakukan oleh BPDPKS," tuturnya.

Selain itu, jumlah produksi sawit di dalam negeri juga diperkirakan mengalami kenaikan. Bahkan sawit Indonesia pada 2023 diperkirakan akan berkontribusi terhadap minyak sawit dan lemak global. "Proyeksi pertumbuhan produksi 2023 akan mengalami kenaikan dan akan berkontribusi 32 persen terhadap minyak sawit dan lemak global," ujar Eddy.

Dia pun berharap ekspor sawit pada 2023 akan tumbuh mencapai 36 hingga 38 juta metrik ton. Perkiraan itu diambil mengingat ekspor sawit belakangan telah berangsur pulih usai larangan ekspor CPO dicabut.

"Sekarang berangsur kegiatan ekspor normal, sehingga kita proyeksi pada 2023 ekspor sawit di kisaran 36 - 38 juta metrik ton," katanya.

Sementara itu, Eddy menuturkan bahwa BPDPKS mencatat kinerja penyaluran dana biodiesel mencapai Rp144,59 triliun sejak periode 2015 sampai dengan 2022. Penyaluran tersebut diperuntukan untuk 42,98 juta kilo liter biodisel.

"Kalau kita lihat sejak 2015 diberlakukan biodiesel BPDKS menyalurkan dana Rp144,59 triliun. Tidak hanya itu, selama periode tersebut BPDKS juga berhasil melakukan penghematan devisa mencapai Rp299,65 triliun. Sedangkan dari sisi perpajakan berhasil memberikan nilai tambah hingga Rp13,14 triliun,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Indra Gunawan
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper