Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Faisal Basri Sebut RI Bakal Sulit Keluar dari Middle Income Trap, Kenapa?

Ekonom Senior Indef Faisal Basri menyampaikan bahwa kinerja perekonomian Indonesia terus mengalami tren penurunan.
Suasana deretan gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Senin (4/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Suasana deretan gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Senin (4/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia dinilai akan sulit keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah atau middle income trap.

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri menyampaikan bahwa kinerja perekonomian Indonesia terus mengalami tren penurunan.

Pertama, dari sisi industri manufaktur, Faisal mengatakan peranan industri manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia merosot tajam dari level 29 pada 2001 menjadi 18,3 persen pada kuartal III/2022.

“Struktur manufaktur Indonesia lemah, sehingga yang bisa dijual ke luar negeri [ekspor] terbatas, jadi Indonesia masih bergantung pada ekspor komoditas,” katanya dalam Diskusi Publik Indef, Kamis (5/1/2023).

Kedua, kinerja industri manufaktur ditopang oleh subsektor makanan dan minuman, serta subsektor industri kimia, farmasi, dan herbal, yang kontribusi keduanya mencapai 50 persen dari total industri manufaktur nonmigas. Hal ini menyebabkan pondasi industri manufaktur menjadi lemah bagi perekonomian domestik.

Ketiga, total factor productivity (TFP) index Indonesia mengalami penurunan terus menerus sejak 2008. Bahkan, jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina, penurunan TFP index Indonesia merupakan yang paling tajam.

“Dari 2010, makin kelihatan TFP index Indonesia terjun bebas. Secara jangka panjang, total factor productivity Indonesia juga turun, sudah kalah dengan Filipina dan Kamboja, Vietnam sudah paling atas,” jelasnya.

Keempat, yaitu nilai investasi Indonesia yang menurutnya tinggi namun tidak disertai dengan kualitas yang tinggi, tercermin dari dominannya investasi pada bangunan dan konstruksi. Investasi dapat dikatakan berkualitas jika bisa diimbangi dengan investasi di bidang IT Capital, juga di bidang research & development.

“Itulah yang pada akhirnya bisa dipastikan Indonesia akan mengalami middle income trap yang tak terhindarkan jika business as usual masih dijalankan terus seperti sekarang ini,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper