Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Sawit Rakyat Pertama Bakal Dibangun di Manokwari, Investasi Rp80 M

Pemerintah akan membangun pabrik kelapa sawit rakyat di Manokwari, Papua Barat dengan biaya investasi Rp80 miliar.
Petani membawa kelapa sawit hasil panen harian di kawasan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (11/5). Bisnis/Nurul Hidayat
Petani membawa kelapa sawit hasil panen harian di kawasan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (11/5). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan membangun pabrik kelapa sawit rakyat di Manokwari, Papua Barat. Pembangunan pabrik kelapa sawit yang diajukan oleh Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) itu memerlukan dana sekitar Rp80 miliar.

Dana pembangunan pabrik kelapa sawit rakyat pertama di Papua Barat ini berasal dari pungutan ekspor CPO dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan kekurangannya berasal dari pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Ketua Umum Apkasindo, Gulat Manurung, menuturkan bahwa saat ini proses pembangunan pabrik kelapa sawit tersebut telah sampai pada penyerahan rekomendasi teknis pabrik.

Menurutnya, dengan adanya pabrik kelapa sawit berbasis koperasi petani, maka penjualan hasil tandan buah segar (TBS) akan lebih dekat.

"Selama ini petani sawit menjual hasil panen ke pabrik di luar Manokwari yang jaraknya puluhan kilometer. Akibatnya petani mendapatkan harga TBS yang rendah karena kualitas TBS menurun karena waktu pengiriman yang lama," kata Gulat dalam keterangan resmi, dikutip Senin (17/7/2023).

Gulat menuturkan, kapasitas pabrik kelapa sawit yang akan dibangun sebesar 15 ton TBS per jam. Nantinya, kapasitas pabrik akan ditingkatkan menjadi 30 ton TBS per jam bila produktivitas kebun sawit petani juga sudah meningkat.

"Jika nanti semua lahan Koperasi Produsen Arfak Sejahtera sudah diremajakan dan memasuki fase tanaman produktif, kapasitas pabrik akan ditingkatkan," ujar Gulat.

Adapun secara rinci, Gulat menyebut bahwa Koperasi Produsen Arfak Sejahtera memiliki lahan sawit dengan total luasan 9.400 hektare yang terdiri dari 3.100 hektare tanaman menghasilkan (TM), 2.044 hektare tanaman belum menghasilkan (TBM) dan 4.256 hektare yang perlu diremajakan melalui program PSR (peremajaan sawit rakyat).

Selain itu koperasi petani sawit ini memiliki total anggota sebanyak 4.998 Kepala Keluarga (KK) dengan rata-rata kepemilikan lahan seluas 1,88 hektare setiap KK.

Gulat menyebut bahwa pembangunan pabrik kelapa sawit rakyat di Papua Barat itu menjadi yang pertama di Indonesia. Dengan adanya pabrik kelapa sawit, lanjut dia, diharapkan Papua akan mandiri dalam memenuhi kebutuhan minyak goreng ke depannya.

"Karena akan juga didirikan pabrik minyak goreng di lokasi yang sama," ujar Gulat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper