Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waduh! Sri Mulyani Sentil Profesi Keuangan Pakai Kata-kata Kasar

Menkeu Sri Mulyani sempat melontarkan kata-kata saran saat berbicara soal profesi keuangan. Ada apa?
Menkeu Sri Mulyani memberikan pemaparan keuangan negara saat konferensi pers APBN Kita pada Selasa (14/3/2023) di gedung Kemenkeu, Jakarta Pusat. Dok. Kemenkeu RI.
Menkeu Sri Mulyani memberikan pemaparan keuangan negara saat konferensi pers APBN Kita pada Selasa (14/3/2023) di gedung Kemenkeu, Jakarta Pusat. Dok. Kemenkeu RI.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan peringatan kepada para profesi keuangan untuk memiliki dan menjaga integritas serta profesionalitas dalam bekerja. Dia bahkan mengeluarkan kata-kata kasar saat berbicara di forum tersebut. 

Sama halnya seperti dokter yang terikat dengan kode etik, para pelaku di bidang keuangan juga harus mampu memiliki kompetensi dan integritas yang tidak dapat dipisahkan. 

“Begitu profesi keuangan itu adalah sumber masalah, entah karena dia tidak kompeten, tidak kompeten itu dalam bahasa pergaulan beg* atau lebih kasar lagi to*ol, tapi memiliki predikat profesional itu bahaya sama seperti kita punya mobil atau bus atau pesawat, yang menyupiri nggak bisa nyupir, kita semuanya ada di dalam bahaya,” ujarnya dalam Profesi Keuangan Expo 2023, Selasa (24/7/2023).

Profesi keuangan, seperti Akuntan, Aktuaris, Appraisal, Konsultan pajak, bea cukai, dan lelang, memiliki pekerjaan untuk mengawal ekonomi Indonesia yang semakin canggih dan kompleks. 

Dalam hal ini, Sri Mulyani menekankan bahwa mengawal bukan berarti menjadi fasilitator kejahatan yang kemudian menimbulkan malapetaka besar bagi masyarakat, perusahaan, atau perorangan, maupun negara. 

“Mengawal itu berarti profesi keuangan harus punya kompetensi yang makin memadai, mampu melihat dan menata risiko, mampu untuk menyampaikan data dan informasi secara akurat dan kredibel,” tegasnya. 

Dengan nada bergetar, Sri Mulyani mengingatkan bahwa seorang profesi keuangan yang kompeten dan sangat pintar, memiliki cobaan yang berbeda. 

Bahkan terlampau pintar, lanjutnya, seorang profesi keuangan melupakan profesionalismenya dengan melihat setiap transaksi yang menimbulkan kesempatan untuk menguntungkan dirinya sendiri. 

“Orang pinter itu cobaannya beda dengan orang beg*, orang pinter itu melihat semua opportunity itu letak integritas menjadi ujian, Anda tergoda dan mengorbankan profesionalisme dan etika karena Anda melihat peluang,” tuturnya. 

Untuk itu, Sri Mulyani menekankan dan berharap profesi keuangan tersebut menjaga profesionalismenya setiap saat. Pasalnya, profesi keuangan memiliki peran penting dalam keberlanjutan dan kesehatan ekonomi Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper