Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Melorot, Pengusaha Makin Pesimis

Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Oktober 2023 melambat 1,81 poin, menjadi 50,70.
Suasana di salah satu pabrik perakitan motor di Jakarta, Rabu (1/8/2018). Bisnis/Abdullah Azzam
Suasana di salah satu pabrik perakitan motor di Jakarta, Rabu (1/8/2018). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA- Optimisme pengusaha industri manufaktur semakin tergerus dalam rentang 6 bulan ke depan. Hal ini seiring dengan perlambatan ekonomi China dan Uni Eropa hingga kenaikan suku bunga acuan. 

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arief mengatakan tingkat optimisme pelaku usaha terhadap kondisi usaha selama 6 bulan ke depan masih cukup tinggi yakni 61% pada Oktober 2023. 

Namun, tingkat optimisme tersebut turun dari September 2024 di level 63,5%. Di sisi lain, angka pesimisme pelaku usaha dalam memandang kondisi industri 6 bulan ke depan meningkat. 

"Persentase pesimisme pandangan pelaku usaha terhadap kondisi usaha 6 bulan ke depan sebesar 14,0%, meningkat dibanding bulan sebelumnya sebesar 11,6%," kata Febri dalam rilis IKI Oktober 2023, Selasa (31/10/2023).

Di sisi lain, sebanyak 24,9% pelaku usaha menyatakan kondisi usahanya stabil selama 6 bulan mendatang, angka ini tidak berubah dari kondisi bulan sebelumnya. 

Hal ini pun tercerminkan dari Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Oktober 2023 yang melambat 1,81 poin menjadi 50,70. Pada September 2023, level IKI masih berada di level 52,51. 

Adapun, persentase pelaku usaha yang menyatakan kondisi kegiatan usahanya meningkat mencapai 30,2% meskipun menurun dibandingkan kondisi bulan September 2023 sebesar 32,7%. 

"Pelaku usaha yang menyatakan kondisi usahanya meningkat lebih tinggi dari yang menyatakan kondisi usahanya menurun sebesar 24,5% pada Oktober 2023," tuturnya.  

Sedangkan, pelaku usaha yang menyatakan kondisi usahanya stabil pada Oktober 2023 sebesar 45,4% lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 44,8%. 

Adapun, Febri menuturkan, industri manufaktur tengah mengalami berbagai tekanan baik penurunan permintaan dan daya beli, kenaikan suku bunga, kemarau panjang, hingga perang Rusia-Ukraina dan perang Palestina-Israel. 

Berbagai kondisi tersebut memicu penurunan daya beli masyarakat, khususnya untuk kelompok penghasilan di bawah Rp3 juta juga menunjukkan terjadinya penurunan daya beli masyarakat. 

Terlebih, kenaikan harga bahan pokok menyebabkan masyarakat lebih berhati-hati dalam konsumsinya. Kondisi tersebut berdampak pada kinerja industri manufaktur Oktober 2023. 

Lebih lanjut, Febri menjelaskan bahwa terdapat 16 subsektor yang mengalami penurunan nilai IKI. Tiga subsektor yang mengalami penurunan nilai IKI tertinggi adalah Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl, Industri Pengolahan Tembakau, dan Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik.  

Dilihat dari variabel pembentuknya, variabel Pesanan Baru dan Produksi masih mengalami ekspansi. Variabel Pesanan Baru dan Produksi mengalami ekspansi pada Oktober 2023 sebesar 51,72 (turun 1,54 poin) dan 50,83 (turun 3.34 poin). 

Sebaliknya, variabel Persediaan Produk mengalami kontraksi. Terjadi peningkatan nilai indeks pada variabel Persediaan Produk dari 47,40 menjadi 47,95 (naik 0,50 poin).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper