Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Agincourt Resources Tinggalkan Solar dalam Operasi Tambang Emas Martabe

PT Agincourt Resources telah meninggalkan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) solar dalam kegiatan operasi tambang mereka di area Tambang Emas Martabe.
Manager Enviromental PT Agincourt Resources Mahmud Subagya menyampaikan paparan dalam Seminar Nasional ESG di Jakarta, Jumat (26/1/2024)/Bisnis-Nyoman Ary Wahyudi
Manager Enviromental PT Agincourt Resources Mahmud Subagya menyampaikan paparan dalam Seminar Nasional ESG di Jakarta, Jumat (26/1/2024)/Bisnis-Nyoman Ary Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA — PT Agincourt Resources telah meninggalkan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) solar dalam kegiatan operasi tambang mereka di area Tambang Emas Martabe. 

Saat ini, sebagian besar kebutuhan setrum dipenuhi lewat PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dan inisiatif pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). 

“Dulu kami menggunakan 32 generator yang menggunakan solar, konsumsinya bisa mencapai 3 juta liter dalam 1 tahun, sekarang sudah terkonversi ke listrik PLN,” kata Manager Enviromental PT Agincourt Resources Mahmud Subagya dalam Seminar Nasional ESG di Jakarta, Jumat (26/1/2024). 

Mahmud menambahkan perseroan juga telah memasang PLTS dengan kapasitas setrum 2,1 megawatt peak (MWp). Dia mengatakan, peralihan menuju energi yang lebih bersih diharapkan dapat meningkatkan bauran energi di kegiatan tambang sampai 2030 mendatang. 

“Target tahunan kita melakukan bauran energi sebesar 15,06% dari target kita 30% di 2030, konversi saat ini kami sudah melampui target tahunan kami,” kata Mahmud. 

Selain itu, dia mengatakan, perseroan telah berhasil mendaur ulang sampah dan limbah lebih dari 50% pada tahun 2023, melampui target periode itu di level 32,73%. 

Sementara itu, pengambilan air dari alam ditargetkan turun ke level 15% pada 2030, untuk tahun ini target pengambilan air ditekan di level 4,5%. 

“Kita sudah berhasil turunkan jauh di bawah yang ditargetkan semuanya data yang terukur,” tuturnya. 

Adapun, area Tambang Emas Martabe didasarkan pada kontrak karya 30 tahun generasi keenam dengan pemerintah Indonesia, yang akan berakhir pada 2033 mendatang. 

Luas wilayah mencakup 130.252 hektare atau 1.303 km² yang meliputi Kabupaten Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Mandailing Natal. Luas wilayah operasional Tambang Emas Martabe di Kabupaten Tapanuli Selatan seluas 509 hektare per Januari 2022. 

Tambang Emas Martabe mulai berproduksi penuh pada 24 Juli 2012 dan memiliki basis sumber daya 6,2 juta ounce emas dan 59 juta ounce perak per 30 September 2023.

Kapasitas operasi Tambang Emas Martabe lebih dari 7 juta ton bijih per tahun untuk memproduksi lebih dari 200.000 ounce emas dan 1-2 juta ounce perak per tahun.

1706268931_36a44c96-09f5-4358-8580-99fd7c404b6a.
1706268931_36a44c96-09f5-4358-8580-99fd7c404b6a.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper