Bisnis.com, JAKARTA – SoftBank Group Corp. membeli saham produsen chip asal AS, Intel senilai US$2 miliar. Investasi strategis tersebut memadukan upaya penyelamatan raksasa chip AS dengan ambisi besar SoftBank tersebut di era kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI)
Melansir Bloomberg pada Selasa (19/8/2025), SoftBank akan membayar US$23 per saham, sedikit lebih rendah dari harga penutupan terakhir Intel. Adapun, Intel akan menerbitkan saham baru khusus untuk SoftBank.
Kabar Pembelian saham oleh SoftBank mendorong saham Intel naik lebih dari 5% dalam perdagangan setelah jam bursa. Di sisi lain, sementara saham SoftBank justru turun hingga 5% pada Selasa (19/8/2025) di Tokyo.
Dalam pengumuman investasinya, SoftBank memberikan penghormatan pada sejarah panjang Intel. CEO SoftBank, Masayoshi Son mengatakan, selama lebih dari 50 tahun, Intel telah menjadi pemimpin terpercaya dalam inovasi.
“Investasi strategis ini mencerminkan keyakinan kami bahwa manufaktur dan pasokan semikonduktor canggih akan semakin berkembang di AS, dengan Intel memainkan peran kunci," kata Son dalam keterangan resmi.
Pengumuman investasi ini juga dinilai dapat menjadi dorongan bagi pemerintah Jepang yang tengah menekan Washington untuk menindaklanjuti janji pemangkasan tarif mobil Jepang sebagai imbalan atas pembentukan dana investasi US$550 miliar ke AS.
Baca Juga
Adapun, CEO Intel, Lip-Bu Tan mengatakan pihaknya menghargai kepercayaan yang diberikan Son pada Intel melalui investasi ini.
Tan, veteran industri chip yang resmi menjabat CEO Intel tahun ini, sebelumnya pernah duduk di dewan direksi SoftBank sebagai direktur independen hingga 2022.
SoftBank, Yang mengendalikan Arm Holdings Plc itu selama beberapa dekade berupaya menjadi pemain sentral di bidang kecerdasan buatan (AI). Ambisi tersebut kian tajam tahun ini setelah pengumuman proyek Stargate senilai US$500 miliar bersama OpenAI, Oracle Corp., dan dana investasi MGX asal Abu Dhabi untuk membangun pusat data raksasa di AS.
Sebelumnya, Son juga sempat memimpikan proyek “Izanagi” untuk menantang dominasi Nvidia dalam desain chip.
Langkah terbaru ini sekaligus menunjukkan dukungan besar bagi Intel, produsen chip legendaris yang berjuang keras mempertahankan relevansi di era AI. Intel berupaya membuktikan diri sebagai pemimpin teknologi setelah tertinggal dari TSMC dalam manufaktur chip kontrak dan Nvidia dalam desain chip.
Pada pekan lalu, Tan bertemu Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih, membuka jalan bagi diskusi penyelamatan perusahaan. Adapun, pemerintahan Trump juga dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk mengambil porsi saham sekitar 10% di Intel sebagai bagian dari upaya dukungan pemerintah.
SoftBank sendiri terus memperluas jejaknya di AS. Salah satunya melalui akuisisi pabrik kendaraan listrik milik Foxconn Technology Group di Ohio yang berpotensi menjadi titik awal proyek Stargate.