Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) bersama dengan Islamic Financial Service Board (IFSB) menginisiasi penyusunan Strategic Performance Plan (SPP) 2025-2027 dalam rangka memperkuat pertumbuhan keuangan syariah global yang inklusif dan berkelanjutan.
Hal ini merupakan hasil pertemuan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dengan Secretary General IFSB Ghiath Shabsigh di sela-sela kegiatan IsDB Annual Meeting 2024 di Riyadh, Arab Saudi.
Perry menyampaikan bahwa SPP 2025-2027 akan memuat rencana pengembangan industri keuangan syariah global untuk 3 tahun mendatang.
“Perumusan SPP 2025-2027 perlu didukung dengan landasan strategis yang mempertimbangkan aspek people, process, dan technology dalam pengembangan inovasi industri keuangan syariah global,” katanya mengutip siaran pers, Selasa (30/4/2024).
Dengan mencermati aspek tersebut, Perry menyampaikan agar IFSB dapat menyusun rencana strategis SPP tersebut berdasarkan tiga pilar utama, diantaranya standard formulation, standard implementation, serta organizational transformation (termasuk SDM).
Dalam hal formulasi standar, Gubernur BI menyatakan kesediaan penuh untuk menjadikan praktik operasi moneter syariah Indonesia sebagai rujukan dalam penyusunan standar IFSB.
Baca Juga
Hal itu dinilai dapat meningkatkan peran IFSB, terutama dalam penyediaan standar keuangan syariah bagi negara anggotanya.
Perry juga menilai penyeragaman standar di antara negara anggota dapat memperkuat competitive advantage pada sistem keuangan syariah sehingga dapat menarik lebih banyak pelaku untuk masuk di dalamnya.
Adapun, Ghiath mengapresiasi dan akan mengadopsi inisiasi 3 pilar tersebut dalam melengkapi rencana pengembangan IFSB yang telah disusun sejak penunjukannya pada 1 April 2024.
IFSB juga berkomitmen untuk secara aktif berkoordinasi dengan BI untuk memastikan rencana pengembangan industri keuangan syariah global telah sesuai dengan inovasi terkini di bidang keuangan.