Bisnis.com, JAKARTA – Laju inflasi pada periode Mei 2024 diperkirakan kembali melandai dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan inflasi pada Mei 2024 akan mencapai 0,03% secara bulanan (month-to-month/mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 0,25% mtm.
Secara tahunan, inflasi pada Mei 2024 juga diperkirakan lebih rendah sebesar 2,90% (year-on-year/yoy), dari periode April 2024 sebesar 3,00% yoy.
Josua menjelaskan, laju inflasi yang lebih rendah pada Mei 2024 disebabkan oleh normalisasi harga yang sebelumnya meningkat pada periode Idulfitri.
“Penurunan inflasi terjadi pada seluruh komponen terutama inflasi harga bergejolak dan inflasi harga diatur pemerintah yang mengalami normalisasi pasca Idulfitri,” katanya kepada Bisnis.com, Jumat (31/5/2024).
Berdasarkan komponennya, Josua memperkirakan inflasi inti diperkirakan berkisar 1,88% yoy. Tingkat inflasi tersebut menurutnya mengindikasikan bahwa suku bunga kebijakan Bank Indonesia cenderung konsisten untuk menjangkar ekspektasi inflasi.
Baca Juga
Selain itu, inflasi komponen harga yang diatur pemerintah diperkirakan mengalami penurunan, yang didorong oleh normalisasi tarif tiket pesawat terbang dan angkutan darat sejalan dengan normalisasi permintaan pasca Idulfitri.
Sementara itu, Josua memperkirakan inflasi komponen harga bergejolak akan mengalami deflasi, didorong oleh penurunan harga dari sebagian besar komoditas pangan, diantaranya beras, daging ayam, daging sapi, telur, dan cabai rawit.
Di sisi lain, harga dari beberapa komoditas pangan cenderung meningkat, yaitu bawang merah, bawang putih, dan cabai.