Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Ungkap Sejumlah Rencana Pembangunan di KIT Batang

Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis bahwa keberadaan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang akan menjadi daya tarik utama bagi investor asing.
Presiden Joko Widodo  saat membuka agenda penyampaian laporan hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan (Lapkeu) Pemerintah Pusat tahun 2023 dan ikhtisar hasil pemeriksaan semester II/2023, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Senin (8/7/2024).
Presiden Joko Widodo  saat membuka agenda penyampaian laporan hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan (Lapkeu) Pemerintah Pusat tahun 2023 dan ikhtisar hasil pemeriksaan semester II/2023, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Senin (8/7/2024).

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis bahwa keberadaan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang akan menjadi daya tarik utama bagi investor asing dengan sejumlah perusahaan seperti KCC Glass dan Wavin yang sudah bersiap memulai operasionalnya.

Hal ini disampaikannya saat meresmikan operasional Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, pada Jumat (26/7/2024).

"Kami harapkan nanti di Agustus juga akan ada pembangunan industri anoda, September akan ada pembangunan industri katoda disini sehingga ini akan menjadi sebuah kawasan industri yang betul-betul efisien dilirik oleh para investor dan bisa membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya bagi rakyat kita," tuturnya dalam forum tersebut.

Dalam sambutannya, Presiden Ke-7 menekankan pentingnya pengembangan infrastruktur industri di Indonesia, khususnya di tengah persaingan global yang makin ketat.

Dia menceritakan bahwa pada 2019 konflik geopolitik antar kekuatan besar memanas karena perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Tak habis di sana, situasi global kian memburuk lantaran pada awal 2020 muncul pandemi Covid-19.

“Tetapi disitulah saya melihat kesulitan-kesulitan, tantangan-tantangan ada kesempatan besar yang bisa kita raih asal kita mau kerja keras," ujarnya.

Menurutnya, para investor melihat Indonesia memiliki banyak peluang, mulai dari pertumbuhan ekonomi yang baik, nilai inflasi rendah, serta stabilitas ekonomi dan politik yang baik.

Oleh karena itu, Jokowi melanjutkan bahwa pemerintah harus mengambil dan melaksanakan keputusan dengan cepat agar peluang tersebut tidak hilang.

Apalagi, dari sisi daya saing, kata Jokowi world competitiveness index Indonesia melompat berada di angka ranking 27 karena banyak hal, mulai dari indikatornya performa ekonomi, efisiensi pemerintah, efisiensi para pebisnis, perusahaan yang ada di Indonesia dan dilihat dari kesiapan infrastruktur-infrastruktur yang ada.

Orang nomor satu di Indonesia itu pun juga menekankan bahwa pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang tidak hanya akan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal, tetapi juga akan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di tingkat global.

Oleh sebab itu, Kepala Negara asal Surakarta itu pun menginstruksikan jajarannya untuk terus bergerak aktif dalam pemasaran kawasan.

"Ini baru awal-awal sehingga saya menyampaikan pesan kepada Pak Menko Marinves, kepada Menteri Investasi, dan semua para menteri yang terkait dengan kawasan industri ini baik juga direksi Kawasan Industri Batang ini agar aktif terus memasarkan kawasan ini," ucapnya.

Berdasarkan data, Presiden menyebut bahwa Kawasan Industri Terpadu Batang akan menampung lebih dari 250.000 pekerja dan telah mendatangkan investasi sebesar Rp14 triliun.

Turut mendampingi Presiden dalam peresmian tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Wamen Investasi Yuliot Tanjung, Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Pj. Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, dan Pj. Bupati Batang Lani Dwi Rejeki.

Seperti apa saat ini diskusi dengan konsorsium LG apa sudah ada kemajuan untuk pembahasan JV di sisi hulu tambang dan smelter?


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper