Bisnis.com, JAKARTA - Subsidi Public Service Obligation (PSO) dalam RAPBN 2025 naik menjadi Rp7,96 triliun. Sebanyak 60,26% akan dialokasikan ke PT Kereta Api Indonesia (KAI) yaitu sekitar Rp4,79 triliun disusul PT Pelni sebesar Rp2,97 triliun dan Perum LKBN Antara sebesar Rp184,6 miliar.
Mengutip Nota Keuangan RAPBN 2025, subsidi PSO dalam RAPBN tahun anggaran 2025 direncanakan sebesar Rp7,96 triliun, lebih tinggi 0,9% atau sebesar Rp71,9 miliar dibandingkan dengan anggaran 2024 yang tercatat sebesar Rp7,88 triliun.
Kenaikan anggaran tersebut diklaim sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan pelayanan umum di bidang transportasi dan penyediaan informasi publik.
Secara lebih terperinci, anggaran belanja subsidi PSO tahun anggaran 2025 dialokasikan kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebesar Rp4,79 triliun untuk mendukung perbaikan kualitas dan inovasi pelayanan kelas ekonomi bagi angkutan kereta api.
Angkutan KA yang dimaksud di antara nya KA ekonomi jarak jauh, KA ekonomi jarak sedang, KA ekonomi jarak dekat, KA ekonomi Lebaran, KRD ekonomi, KRL Jabodetabek, KRL Yogyakarta, dan LRT Jabodebek.
Meski mendapatkan jatah paling jumbo, terdapat beberapa perbaikan yang harus dilakukan di antaranya penerapan tiket elektronik berbasis NIK kepada pengguna transportasi KRL Jabodetabek hingga mekanisme pengurangan pemberian subsidi pada KA penugasan PSO melalui skema perhitungan pendapatan non tiket (non core).
Baca Juga
Selain KAI, PSO juga akan diberikan kepada PT Pelni sebesar Rp2,97 triliun. untuk penugasan layanan publik bidang angkutan laut untuk penumpang kelas ekonomi melalui setidaknya 26 kapal penumpang.
Terakhir subsidi PSO untuk Perum LKBN Antara sebesar Rp184,6 miliar. PSO ini akan dimanfaatkan untuk peningkatan akses dan kecepatan aksesibilitas informasi kebijakan serta program prioritas Pemerintah kepada masyarakat Indonesia di dalam termasuk daerah 3T dan luar negeri; pembentukan opini positif dan citra negara; serta pemberdayaan media lokal atau berbasis komunitas agar tetap bertahan di bawah ketidakpastian global (media sustainability) melalui optimalisasi sebaran distribusi.
Pengembangan potensi dan peningkatan peran PSO transportasi sebagai penghubung antar wilayah bertujuan untuk menunjang, mendorong, dan menggerakkan pembangunan nasional guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.