Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Terus Tebar Stimulus, Bank Diminta Pangkas Suku Bunga KPR Existing Segera

People’s Bank of China (PBOC) akan meminta bank-bank untuk menurunkan suku bunga KPR untuk kredit existing sebelum 31 Oktober 2024.
Pengembangan perumahan yang sedang dibangun oleh Country Garden di Shanghai, China, 29 Februari 2024./REUTERS-Xihao Jiang
Pengembangan perumahan yang sedang dibangun oleh Country Garden di Shanghai, China, 29 Februari 2024./REUTERS-Xihao Jiang

Bisnis.com, JAKARTA - Bank sentral China, People’s Bank of China (PBOC), mengatakan akan meminta bank-bank untuk menurunkan suku bunga KPR untuk kredit existing sebelum 31 Oktober 2024.

Langkah ini ditempuh sebagai bagian dari kebijakan menyeluruh untuk mendukung pasar properti yang tertekan dan menggenjot pertumbuhan ekonomi.

Melansir Reuters, Senin (30/9/2024), PBOC mengatakan bank-bank komersial harus menurunkan suku bunga KPR existing menjadi tidak kurang dari 30 basis poin (bps) di bawah Loan Prime Rate (LPR) secara bertahap.

LPR merupakan suku bunga acuan bank sentral untuk KPR. Kebijakan ini diperkirakan akan memangkas suku bunga KPR yang ada rata-rata sekitar 50 bps.

Di seluruh China, sejumlah kebijakan termasuk penurunan rasio uang muka dan suku bunga KPR telah diperkenalkan tahun ini untuk mendukung pasar properti yang dilanda krisis.

Namun, langkah-langkah stimulus ini masih belum meningkatkan penjualan atau meningkatkan likuiditas di pasar yang dijauhi oleh para pembeli yang tetap menjadi hambatan besar bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih luas.

Menambah upaya-upaya tersebut, kota Guangzhou pada hari Minggu mengumumkan pencabutan semua pembatasan pembelian rumah, sementara Shanghai dan Shenzhen mengatakan bahwa mereka akan melonggarkan pembatasan pembelian rumah oleh warga nonresiden dan menurunkan rasio uang muka minimum untuk pembeli rumah pertama menjadi 15%.

Reuters melaporkan pada hari Jumat bahwa Shanghai dan Shenzhen berencana untuk mencabut pembatasan-pembatasan utama yang tersisa untuk menarik pembeli.

Pengumuman pada hari Minggu ini muncul setelah China pekan lalu mengumumkan stimulus terbesarnya sejak pandemi Covid-19 untuk menarik ekonomi keluar dari deflasi.

Pacu Penjualan

Data ekonomi terkait properti yang dirilis awal bulan ini menunjukkan harga rumah baru turun dengan laju tercepat dalam lebih dari sembilan tahun terakhir pada Agustus, sedangkan penjualan properti merosot 18,0% dalam delapan bulan pertama tahun ini.

Penurunan suku bunga KPR yang ditetapkan oleh bank sentral bertujuan untuk meringankan beban KPR para pemilik rumah. Hal ini bertujuan untuk mendorong pasar properti dan permintaan konsumsi domestik yang lemah.

“Karena reformasi yang berorientasi pada pasar pada suku bunga terus berlanjut, dan hubungan penawaran dan permintaan di pasar real estat mengalami perubahan besar, mekanisme penetapan suku bunga KPR saat ini telah menunjukkan pelemahan,” kata PBOC dalam pernyataannya.

Bank sentral menambahkan bahwa mekanisme ini membutuhkan penyesuaian dan optimalisasi yang mendesak karena masyarakat menunjukkan respons yang kuat terhadap situasi ini.

Empat bank BUMN terbesar China , termasuk Industrial and Commercial Bank of China Ltd dan China Construction Bank Corp mengatakan bahwa mereka akan secara aktif menanggapi kebijakan ini dan mendorong penyesuaian suku bunga KPR existing.

Sebagian besar pemerintah daerah, kecuali beberapa kota besar termasuk Beijing dan Shanghai, telah menurunkan suku bunga KPR.

Penurunan suku bunga KPR sebelumnya terutama menguntungkan pembeli rumah baru, meninggalkan pemilik rumah yang sudah ada dengan pinjaman suku bunga yang lebih tinggi. Hal ini mengakibatkan rumah tangga terburu-buru melunasi KPR lebih awal, sehingga membatasi pengeluaran dan konsumsi rumah tangga.

Nilai outstanding KPR individu mencapai 37,79 miliar yuan (US$5,39 miliar) pada akhir Juni, turun 2,1% dari year on year (YoY), menurut data resmi.

PBOC juga mengumumkan bahwa mereka akan memperpanjang langkah-langkah dukungan pinjaman pengembangan real estat dan pinjaman perwalian pengembang hingga akhir 2026, untuk memenuhi permintaan pembiayaan pengembang dengan lebih baik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper