Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks PMI Manufaktur China Terkontraksi Lima Bulan Beruntun

Data indeks manufaktur atau PMI yang terkontraksi menjadi tanda lebih lanjut dari pelemahan ekonomi yang kini sedang diupayakan pemulihannya oleh China.
Seorang karyawan bekerja di lini produksi serat karbon di dalam sebuah pabrik di Lianyungang, provinsi Jiangsu, China, 27 Oktober 2018./REUTERS
Seorang karyawan bekerja di lini produksi serat karbon di dalam sebuah pabrik di Lianyungang, provinsi Jiangsu, China, 27 Oktober 2018./REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks manufaktur China mengalami kontraksi selama lima bulan berturut-turut pada periode September 2024. Data tersebut menjadi tanda lebih lanjut dari pelemahan ekonomi yang kini sedang diupayakan China dengan menggelontorkan stimulus besar-besaran.

Mengutip Reuters pada Senin (30/9/2024), Biro Statistik Nasional China atau NBS melaporkan purchasing managers' index (PMI) manufaktur China adalah sebesar 49,8.

Angka tersebut lebih baik dari perkiraan median ekonom sebesar 49,4. Meski demikian, catatan itu berarti sektor manufaktur masih melanjutkan tren kontraksinya kecuali tiga bulan sejak April 2023.

"Tingkat keseluruhan harga pasar manufaktur terus turun karena kurangnya permintaan efektif, tetapi penurunannya menyempit," kata ahli statistik senior NBS Zhao Qinghe dalam sebuah pernyataan, mengutip harga bahan baku utama yang sedikit membaik.

Sementara itu, indeks aktivitas nonmanufaktur dalam konstruksi dan jasa turun menjadi 50 dari 50,3 bulan lalu. Adapun, perkiraan indeks ini sebelumnya adalah pada level 50,4.

Survei PMI menunjukkan ekonomi China masih lesu sebelum pemerintah mengumumkan paket stimulus yang bertujuan untuk menghidupkan kembali pertumbuhan. 

Pekan lalu, bank sentral China, People's Bank of China (PBOC), memangkas suku bunga acuan dan membebaskan uang tunai bagi bank untuk menaikkan penyaluran kredit, sementara elit Politbiro berjanji untuk mendukung pengeluaran fiskal dan menstabilkan sektor properti yang terkepung.

Kecepatan dan intensitas upaya yang tidak biasa tersebut mencerminkan urgensi para pembuat kebijakan dan meningkatkan sentimen investor, dengan saham-saham China mencapai reli mingguan terbesarnya sejak 2008 pada hari Jumat. 

Pesimisme tersebut terlihat jelas sebelum pengumuman stimulus. Hal ini terlihat dari keyakinan konsumen China yang turun pada Agustus ke level terendah sejak November 2022.

Gambaran kondisi perekonomian China yang masih muram semakin terlihat setelah rilis yang berorientasi pada eksportir menunjukkan aktivitas manufaktur China secara tak terduga mengalami kontraksi pada September.

Data yang dirilis oleh Caixin dan S&P Global mencatat, indeks PMI manufaktur Caixin China tercatat turun menjadi 49,3 pada September dari 50,4 pada Agustus.

Meski indeks pada sektor jasa relatif membaik, PMI Caixin untuk sektor tersebut menunjukkan ekspansi melemah menjadi 50,3 dari 51,6 bulan lalu, yang merupakan laju paling lambat dalam setahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper