Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Kementerian Keuangan mengklaim telah menyetor penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebanyak Rp6,05 triliun dalam 9 tahun terakhir alias sejak pertama kali berdiri pada akhir 2015.
Direktur Pengembangan dan Pendayagunaan LMAN Candra Giri Artanto menjelaskan, setoran PNBP tersebut berasal dari optimalisasi aset negara yang dikuasai LMAN. Pihaknya dititip mengelola 310 aset negara namun yang teroptimalisasi baru 126 unit.
"Jadi total PNBP dari LMAN berdiri itu besarnya Rp6,05 triliun," ungkap Candra dalam Media Briefing di Kantor LMAN, Jakarta Pusat, Senin (7/10/2024).
Sementara itu Direktur Utama LMAN Basuki Purwadi menjelaskan sejak awal Januari sampai dengan 4 Oktober 2024, LMAN sudah membukukan PNPB senilai Rp3,2 triliun. Basuki meyakini nilai setoran ke kas negara dapat ditambah sebelum penutupan tahun 2024.
"Saya mendorong teman-teman semua di LMAN untuk setidaknya dalam 3 bulan ke depan, sampai akhir tahun 2024, kita bisa menambah, syukur-syukur, optimis sampai dengan Rp1 triliun. Jadi misalnya nanti sampai akhir 2024 bisa [total] kurang lebih Rp4,2 triliun," ujarnya pada kesempatan yang sama.
Lebih lanjut, Basuki merincikan dari 126 aset yang sudah teroptimalisasi, 54 di antaranya merupakan apartemen dan 72 aset dalam bentuk non-apartemen.
Baca Juga
Sementara dari total 310 aset kelolaan LMAN terdiri dari 1 Kilang LNG Arun, 1 Kilang LNG Badak, 151 unit apartemen, 112 ruko/gudang, 14 gedung, 22 tanah, dan 9 rumah.
Sementara itu, jumlah aset yang siap untuk dipasarkan berjumlah 45 aset. Lalu, aset ready to market sebanyak 42 unit. Selanjutnya, aset dalam kondisi as it is sebanyak 3 unit.
Sedangkan dari 45 aset yang siap untuk dipasarkan terdiri dari 33 unit apartemen dan 12 unit non-apartemen.