Bisnis.com, JAKARTA - SKK Migas mencatat sebanyak 12 proyek hulu migas sudah onstream per kuartal III/2024. Realisasi tersebut baru mencapai 80% dari target 15 proyek hingga akhir tahun ini.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro menuturkan, total investasi dari 12 proyek itu mencapai US$277,4 juta atau sekitar Rp4,36 triliun.
Sementara itu, potensi penambahan dan mempertahankan produksi dari 12 proyek itu mencapai sekitar 36.237 barel oil per day (bopd), 300 juta kaki kubik per hari (MMscfd), serta 192 metrik ton/day (mtd) LPG.
Hudi memerinci proyek hulu migas yang menghasilkan minyak, antara lain OPL Main PHE ONWJ dengan kapasitas sebesar 1.893 bopd, Flowline ASDJ-116X PHE Ogan Kemering dengan kapasitas sebesar 94 bopd, dan Banyu Urip Infill Clastic Exxon Mobile Cepu Ltd dengan kapasitas sebesar 33.000 bopd.
Adapun, untuk proyek gas, yang sudah onstream adalah Peciko 88, SWG dan Bekapai Artificial Lift Pertamina Hulu Mahakam dengan kapasitas 36 MMscfd serta proyek AFCP dengan kapasitas 117 MMscfd.
Kemudian, proyek Dayung Facility Optimization Medco Grissik dengan kapasitas sebesar 40 MMscfd, Fasilitas Kompresor South Sembakung kapasitas 22 MMscfd, serta Proyek CO2 dan DHU Lapangan Karang Baru Pertamina EP dengan kapasitas 5 MMscfd.
Di sisi lain, terdapat dua proyek yang menghasilkan gas dan minyak yaitu Akatara Gas Plant Jadestone Energy dengan kapasitas gas 25 MMscfd dan minyak 1.100 bopd serta produksi LPT sebesar 192 mt/d. Kemudian, proyek west belut Medco Natuna dengan kapasitas gas 55 MMscfd dan minyak 150 bopd.
Hudi menyampaikan proyek-proyek hulu migas 2024 telah mencapai hasil yang diharapkan. Dia juga mengaku saat ini SKK Migas dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) terus melakukan koordinasi yang intensif untuk memastikan tiga proyek yang tersisa segara onstream.
Adapun, tiga proyek itu yaitu Proyek Forel Bronang Medco Natuna dengan kapasitas produksi minyak sebesar 10.000 bopd dan gas 43 MMscfd, proyek minyak SP Puspa Asri Pertamina EP dengan kapasitas 600 bopd, serta proyek kompresor Merbau Pertamina EP dengan kapasitas 8 MMscfd.
“Kami berharap dapat mengoptimalkan sisa waktu yang ada, agar proyek yang tersisa dapat onstream lebih cepat karena mayoritas proyek yang belum onstream produksinya adalah minyak, seperti proyek Forel Bronang yang berpotensi memberikan tambahan produksi 10.000 bopd," kata Hudi melalui keterangan resmi, Senin (28/10/2024).
Dia pun mengatakan saat ini kepala divisi manajemen proyek dan jajarannya hampir setiap pekan berkantor di lapangan. Menurutnya, hal ini diperlukan guna meningkatkan sense of crisis dan sense of urgency.
Apalagi, Presiden Prabowo Subianto dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia meminta agar lifting migas tak turun.
“Ini menindaklanjuti arahan presiden dan menteri ESDM untuk melakukan berbagai cara agar produksi minyak tidak turun serta terus mencari peluang untuk dapat meningkatkan produksi LPG dari sektor hulu migas, untuk mengurangi impor LPG," jelas Hudi.
Dia menambahkan bahwa industri migas siap memberikan dukungan dan upaya dalam rangka meningkatkan produksi nasional guna tercapainya ketahanan energi nasional.
Hudi menuturkan, dukungan industri hulu migas kepada pemerintah dalam mewujudkan ketahanan energi ditunjukan dengan rencana investasi hulu migas dalam 5 tahun ke depan yang mencapai 138 proyek.
"Dengan total investasi sekitar US$36,23 miliar [termasuk proyek strategis nasional] setara dengan Rp543 triliun atau hampir 5 kali lipat investasi kereta cepat Jakarta-Bandung”, tegas Hudi.
12 Proyek Hulu Migas Onstream, Segini Tambahan Produksi Minyak untuk RI
SKK Migas mencatat sebanyak 12 proyek hulu migas sudah onstream per kuartal III/2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Mochammad Ryan Hidayatullah
Editor : Denis Riantiza Meilanova
Topik
Konten Premium