Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hanya China, Negara BRICS yang Rajin Tanam Modal ke Indonesia

Bergabungnya Indonesia diyakini ke BRICS akan membuka peluang peningkatan kerja sama perdagangan dengan negara yang sudah tergabung.
(dari kiri) Presiden China Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dalam KTT BRICS di Kazan, Rusia pada Kamis (24/10/2024). / Reuters-Maxim Shemetov-Pool
(dari kiri) Presiden China Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dalam KTT BRICS di Kazan, Rusia pada Kamis (24/10/2024). / Reuters-Maxim Shemetov-Pool

Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom Center of Reform on Economics alias Core Yusuf Rendy Manilet tidak yakin bergabungnya Indonesia ke blok ekonomi BRICS akan meningkatkan realisasi investasi dalam negeri. Dari anggota yang ada, hanya China yang rajin menanamkan modal ke Indonesia.

Yusuf menjelaskan negara-negara yang bergabung ke BRICS sejatinya tidak banyak yang berinvestasi ke Indonesia. Pengecualiannya hanya China.

"Hanya China yang relatif punya sumbangsih realisasi investasi besar di Indonesia, sementara negara-negara anggota lain seperti Rusia kemudian Afrika Selatan dan Brazil secara komponen masih relatif kecil," ujar Yusuf kepada Bisnis, Senin (28/10/2024).

Kendati demikian, dia meyakini bergabungnya Indonesia ke BRICS akan membuka peluang peningkatan kerja sama perdagangan dengan negara yang sudah tergabung.

Apalagi, sambungnya, prospek pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang yang tergabung dalam BRICS tidak kalah baik dibandingkan dengan negara di gerakan blok ekonomi lain yang setara.

"Misalnya Rusia atau Brazil masih punya peluang untuk meningkatkan hubungannya dengan Indonesia mengingat saat ini share ekspor dari Indonesia ke negara-negara tersebut relatif masih kecil," kata Yusuf.

Di samping itu, Yusuf mengingatkan pemerintah Indonesia bisa menjelaskan posisinya apabila sudah resmi bergabung ke BRICS terutama ke negara-negara Barat yang juga menjadi mitra utama seperti Amerika Serikat. Bagaimanapun, lanjutnya, BRICS akan diasosiasikan dengan gerakan kepentingan politik tertentu.

Sebagai informasi, BRICS adalah kelompok ekonomi beranggotakan negara-negara berkembang yang digagas oleh Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Keanggotaan penuh negara BRICS terkini telah bertambah dan mencakup Iran, Mesir, Ethiopia, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).

Indonesia menjadi salah satu negara yang berminat untuk bergabung dalam BRICS. Saat ini, Indonesia juga telah resmi menjadi partner countries kelompok BRICS bersama beberapa negara lain seperti Vietnam, Thailand, dan lainnya.

Sementara itu, negara BRICS yang kerap menanamkan modalnya ke Indonesia hanya China. Data Kementerian Investasi/BKPM menunjukkan, lima besar negara dengan realisasi investasi terbesar di Indonesia selama Januari—September 2024 yaitu Singapura (US$14,35 miliar), Hong Kong (US$6,06 miliar), China (US$5,78 miliar), Amerika Serikat (US$2,82 miliar), dan Malaysia (US$ 2,72 miliar).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper