Bisnis.com, TERNATE - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot menyebut bahwa hilirisasi telah memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Dia mencontohkan, hilirisasi telah mendatangkan aliran investasi sekitar Rp55 triliun di Maluku Utara pada Januari-September 2024.
"Rp55 triliun untuk aliran investasi masuk dampaknya pertumbuhan perekonomian Maluku Utara adalah yang tertinggi di seluruh dunia. Pada tahun 2023 yang lalu ini 20,49% kalau tidak salah. Kalau tahun 2022 itu justru lebih tinggi lagi sekitar 24% lebih," ujar Yuliot di Ternate, Rabu (30/10/2024).
Baca Juga
Menurutnya, Maluku Utara menjadi salah satu wilayah yang sukses menjalankan program hilirisasi. Maluku Utara yang awalnya hanya sekedar mengekspor bahan mentah berupa bijih nikel, kini telah mampu menghasilkan bahan baku untuk baterai kendaraan listrik.
Lebih lanjut, Yuliot mengakui bahwa hilirisasi yang berjalan saat ini memang masih pada tahap pertama. Namun, dia menekankan, pemerintah akan terus mendorong hilirisasi lanjutan ke tahap-tahap berikutnya.
"Kami dari Kementerian ESDM juga sudah memetakan pohon industri yang bisa dilakukan proses hilirisasi yang lebih dalam lagi, bukan hanya pada tingkat pertama tetapi kita akan masuk pada tahap kedua, tahap ketiga, dan tahap keempat sehingga nilai tambah yang terjadi lebih besar di daerah khususnya di Maluku Utara," kata Yuliot.