Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menyiapkan lahan seluas 100 hektare untuk pembangunan hunian relokasi bagi masyarakat terdampak erupsi Gunung Lewotobi yang berlokasi di Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, NTT.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait menjelaskan bahwa 100 hektare lahan tersebut berlokasi di beberapa wilayah kecamatan berbeda. Di antaranya, kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Titihena.
Pada tahap awal, Ara mengaku bakal melakukan peninjauan terlebih dahulu lokasi relokasi bersama dengan TNI, BNPB, hingga Gubernur dan Bupati wilayah setempat.
"Doakan kami dengan Panglima TNI, Kapolri beserta jajarannya, juga BNPB, Kementerian Sosial, Gubernur, Bupati, kami akan segera meninjau sekarang ke sana. Kalau semuanya oke, kami siap membangun rumah untuk Bapak Ibu sekalian," jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (14/11/2024).
Adapun, perincian lokasi untuk relokasi hunian yang disiapkan antara lain di Kecamatan Wulanggitang, tepatnya di Desa Pululera tepatnya di Tanawawe, Tapowolo dan Balunamang.
Ketiga lokasi tersebut berada satu kawasan yang berjarak sekitar 20 kilometer (km) arah utara Gunung Lewotobi. Sedangkan, luas lahan yang disiapkan Kecamatan Wulanggitang sekitar 50 hektare.
Baca Juga
Sementara itu, lokasi lainnya di Kecamatan Titihena berada di Desa Kobasoma tepatnya di Kramak yang terletak sekitar 30 km arah timur laut Gunung Lewotobi dengan luas sekitar 50 hektare.
Seiring dengan hal itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto mengimbau pentingnya proses relokasi tersebut pada seluruh masyarakat terdampak.
Dia menjelaskan, pemindahan perlu dilakukan guna mengantisipasi kemungkinan terburuk apabila sewaktu-waktu gunung Lewotobi kembali mengalami erupsi.
"Bencana ini sudah kehendak Yang Maha Kuasa, jadi tidak bisa lagi kembali ke desa yang sudah hancur, tidak mungkin lagi dibangun di desa yang hancur itu walaupun di desa itu banyak kenangan. Karena tidak ada yang bisa menjamin beberapa tahun lagi kejadian serupa akan terulang," pungkasnya.