Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo dan Justin Trudeau Bertemu Bahas 4 Kesepakatan Ini

residen Prabowo Subianto bertemu dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau di sela-sela rangkaian acara KTT APEC.
Tangkapan layar Presiden Prabowo Subianto saat memberikan sambutan di KTT APEC pada Kamis (14/11/2024)/Setpres
Tangkapan layar Presiden Prabowo Subianto saat memberikan sambutan di KTT APEC pada Kamis (14/11/2024)/Setpres

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau di sela-sela rangkaian acara KTT APEC, di Lima, Peru, pada Jumat (15/11/2024). Pertemuan bilateral ini membahas berbagai potensi peningkatan kerja sama Indonesia dengan Kanada.

Prabowo membuka pertemuan dengan mengapresiasi kemajuan yang signifikan terkait perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (Indonesia – Canada Comprehensive Economic Partnership/ ICA-CEPA), yang menandai CEPA pertama Indonesia di Amerika Utara.

“Perjanjian ini akan membuka peluang untuk meningkatan perdagangan di sektor pertanian, manufaktur, dan serta memperkuat rantai pasok,” jelas Prabowo, dalam keterangan resmi yang diterima pada Sabtu (16/11/2024).

Pada kesempatan terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa saat ini perundingan terkait Perjanjian ICA CEPA telah selesai secara substansi.

“Perundingan ICA CEPA secara substansi telah selesai [substantially concluded],” ucap Airlangga.

Airlangga melanjutkan, sesuai rencana penandatanganan Joint Ministerial Statement yang menandakan berakhirnya negosiasi ICA CEPA, dijadwalkan berlangsung pada 2 Desember 2024 saat kunjungan Menteri Perdagangan Kanada Ms. Mary Ng ke Jakarta. 

“Namun demikian, [sampai saat ini] masih ada beberapa chapter yang masih perlu finalisasi kesepakatan bersama kedua negara,” tuturnya.

Adapun, dalam perjanjian ICA CEPA, Indonesia mendorong peningkatan kemitraan dengan Kanada terkait empat sektor utama yang menyangkut mineral kritis, swasembada pangan, ketahanan energi, dan pertahanan.

Pertama, mengenai mineral kritis untuk mengoptimalkan investasi di industri hilir nikel bagi kendaraan listrik di Indonesia. Kemitraan ini akan meningkatkan penciptaan nilai, lapangan pekerjaan, dan berkontribusi dalam mencapai tujuan zero emission.

Kedua, terkait dengan ketahanan dan swasembada pangan untuk memastikan makanan yang bergizi, serta mengurangi stunting di Indonesia. Dalam hal ini, Prabowo menawarkan Kanada untuk berkerjasama di sektor pertanian dan akuakultur melalui integrasi teknologi dan inovasi pertanian.

Ketiga, pada sektor ketahanan energi, Indonesia menawarkan kerjasama di bidang penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan kapasitas inovasi demi masa depan energi yang lebih bersih dan tangguh. Hal ini dilakukan guna mendukung komitmen Indonesia mencapai zero emission tahun 2060 dengan nilai investasi sebesar US$1 triliun.

Keempat, mengenai pertahanan di tengah meningkatnya ketegangan regional. Indonesia berharap kerjasama pertahanan dan keamanan dengan Kanada dapat ditingkatkan untuk penanggulangan terorisme, dukungan logistik, dan pengembangan industri pertahanan kedua negara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper