Bisnis.com, JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis besutan Presiden Prabowo Subianto bersandingan dengan fokus mendorong agenda pemberantasan kelaparan pada saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, 18-19 November 2024 di Rio de Janeiro, Brazil.
Untuk diketahui, isu kelaparan sekaligus kemiskinan menjadi salah satu fokus agenda yang dibawa oleh Brazil sebagai pemegang Presidensi G20 tahun ini.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, isu terkait dengan kelaparan maupun kemiskinan menjadi salah satu fokus yang disoroti oleh Prabowo. Dia menyebut kesepakatan antar negaras-negara G20 mengenai isu itu sudah mulai dituangkan dalam dokumen perundingan untuk Leaders' Declaration.
"Itu yang terkait dengan Global Alliance for Poverty Eradication dan juga untuk Eradication of Hunger, juga sudah masuk ke dalam, dan itu menjadi salah satu champion-nya pak Prabowo," ujarnya kepada wartawan di Hotel Hilton Rio de Janeiro Copacabana, Brazil, usai pertemuan bilateral Prabowo dengan Sekjen PBB Antonio Guterres.
Menurut Airlangga, fokus Prabowo pada isu kelaparan dan kemiskinan itu turut sejalan dengan isu prioritas yang dibawa Brazil sebagai pemimpin G20 untuk setahun belakangan ini.
Dalam deklarasi itu juga, imbuh Airlangga, turut disampaikan bahwa sektor pertanian sebenarnya cukup untuk bisa memerangi kelaparan di seluruh dunia.
Baca Juga
"Oleh karena itu sektor pertanian akan menjadi kunci, di dalam deklarasi itu diakui di seluruh dunia ada 733 juta orang yang masih malnourished [malnutrisi]. Jadi ini perhatian dari pada global," ucap pria yang juga menjabat Menko Perekonomian era Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
Tantangan Makan Bergizi Gratis
Isu kelaparan itu dinilai dekat dengan Prabowo, apalagi Presiden ke-8 itu memiliki program prioritas berupa Makan Bergizi Gratis. Namun, Airlangga mengungkap hal itu tidak akan terwujud tanpa tantangan.
Tantangan yang dimaksud Airlangga adalah dari sisi pembiayaan. Dia menyebut Forum G20 tahun ini juga sudah mendorong agar ada Aliansi Global berisikan masing-masing negara anggota untuk mengalokasikan pembiayaan untuk program makan bergizi.
Sekadar informasi, Brazil pun sudah memulai program tersebut. Dilansir dari situs resmi G20, program itu telah dibiayai dengan dana US$980 juta. Kebijakan itu menjamin 10 miliar porsi makan gratis setiap tahunnya untuk 154.000 sekolah di negara itu.
Oleh sebab itu, lanjut Airlangga, salah satu deklarasi yang akan dibacakan pada KTT G20 adalah untuk mendorong reformasi lembaga-lembaga seperti Bank Dunia agar bisa lebih bermanfaat untuk negara-negara berkembang.
"Kalau sekarang, tentu negara G7 masih lebih menguasai dari World Bank, tadi disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PBB bahwa Indonesia harus, sangat diperlukan untuk voicing up karena Indonesia salah satu negara ekonomi yang berhasil mengembangkan ekonomi dan tidak terlibat dengan utang. Beberapa negara berkembang lainnya terlibat banyak utang akibat pandemi Covid," jelas Politisi Partai Golkar itu.
Pada kesempatan berbeda, Presiden Prabowo Subianto sempat memaparkan Program Makan Bergizi Gratis kepada sejumlah pengusaha Brazil pada acara Indonesia-Brazil Business Forum.
Dia menyebut program strategis andalannya itu sejalan dengan fokus pemerintah Brazil melalui Presidensi G20 untuk membasmi kelaparan.
Mantan Menteri Pertahanan itu bahkan menyebut akan mengirim tim ke Brazil untuk mempelajari program makan bergizi gratis yang diselenggarakan pemerintah setempat.
"Saya telah meminta tim saya untuk mengatur dengan Duta Besar RI untuk Brazil, saya ingin mengirim tim untuk mempelajari program makan bergizi untuk anak sekolah," paparnya di Hotel Copacabana Palace, Rio de Janeiro, Minggu (17/11/2024).