Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menhub Dudy Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru 2024/2025 Jatuh pada Tanggal Ini

Kemenhub memprediksi puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 akan terjadi pada 21 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.
Foto udara sejumlah kendaraan pemudik memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama menuju arah Tol Cipali di Karawang, Jawa Barat. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Foto udara sejumlah kendaraan pemudik memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama menuju arah Tol Cipali di Karawang, Jawa Barat. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi periode arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 akan terjadi pada 21 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. 

Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi menjelaskan periode mudik Nataru terbagi dalam beberapa tahap. Prediksi periode arus mudik tahap I yaitu 21-24 Desember 2024 untuk libur naal 2024

“Libur tahun baru 2025 prediksi periode arus mudik tahap II pada 28-30 Desember 2024,” kata Dudy di Kantor Kemenko PMK, Jumat (22/11/2024). 

Adapun Kemenhub memprediksi periode arus balik akan terjadi pada 2-5 Januari 2025. Prediksi ini sesuai dengan perkiraan libur semester pendidikan antara 21 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. 

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Pratikno mengungkapan cuti Natal hanya satu hari di tanggal 26 Desember 2024. 

“Tetap tanggal 26 Desember, hanya satu hari saja,” kata Pratikno, Jumat (22/11/2024). 

Seperti yang diketahui, Kemenko PMK melakukan rapat koordinasi tingkat Menteri, tingkat Kepala Badan serta Panglima TNI dan Kapolri. Rapat ini membahas persiapan menghadapi liburan Natal dan Tahun Baru 2024/2025. 

Pratikno berharap dengan adanya koordinasi ini, libur Nataru dan ibadah dapat berlangsung aman, nyaman, lancar. 

“Ada banyak hal yang harus kita antisipasi sampai level yang sangat-sangat detail, karena kita harus mengantisipasi tantangan pertama adalah kita memasuki musim hujan, yang kemudian juga ada potensi bencana hidrometeorologi sehingga hujan berlebih dan lain-lain, dan itu juga harus kita antisipasi,” kata Pratikno.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper