Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketum Kadin Arsjad Rasjid Dorong Pemerintah Tunda Rencana Kenaikan PPN 12%

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mendorong pemerintah untuk menunda kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% pada 1 Januari 2025.
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid saat ditemui seusai konferensi pers White Paper Usulan Strategi/Arah Pembangunan Bidang Ekonomi Tahun 2024-2029 di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2024). -Bisnis/Rika Anggraeni
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid saat ditemui seusai konferensi pers White Paper Usulan Strategi/Arah Pembangunan Bidang Ekonomi Tahun 2024-2029 di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2024). -Bisnis/Rika Anggraeni

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mendorong pemerintah untuk menunda kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% pada 1 Januari 2025.

Apalagi, Arsjad mengatakan bahwa lembaganya memang telah meminta agar pemerintah menunda kebijakan yang beririsan dengan hajat hidup masyarakat tersebut.

Hal ini dia sampaikan usai menghadiri pertemuan bersama Presiden Prabowo Subianto dan dengan pengusaha Jepang yang tergabung di The Jakarta Japan Club (JJC) serta sejumlah pebisnis Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Jumat (6/12/2024).

“Kan sudah di mulai pembagian sektor mana yang kena dan tidak. Kami meminta supaya di-delay kan supaya tidak ada dulu [penerapan PPN 12%] tetapi pemerintah sudah mulai melihat bagaimana [dampaknya],” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (6/12/2024).

Saat ditanya mengenai rekomendasi dari lembaganya, Arsjad pun mengaku bahwa Kadin pun menunggu keputusan pemerintah untuk mengumumkan nama barang-barang yang terkena Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% pada pekan depan.

“Nanti menunggu dulu ya, enggak boleh kami duluan, makasih ya,” pungkas Arsjad.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper