Bisnis.com, JAKARTA — SKK Migas mendorong kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) menerapkan teknologi dan berinovasi untuk meningkatkan produksi dan lifting migas nasional yang telah ditetapkan pemerintah.
Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan, industri hulu migas saat ini menghadapi tantangan untuk mencapai target lifting minyak nasional.
Sejumlah tantangan itu di antaranya lapangan-lapangan yang sudah tua, cadangan semakin kecil, tekanan reservoir menurun serta isu kenaikan produksi air dan pasir yang berdampak terhadap produksi, keekonomian hingga kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi operasional.
“Situasi ini menuntut kita untuk terus berinovasi, memanfaatkan teknologi terkini dan menerapkan praktik terbaik yang telah terbukti efektif,” kata Benny dalam Amore and Technology Day di Bandung, dikutip Sabtu (7/12/2024).
Menurut Benny, target long term plan (LTP) SKK Migas khususnya strategi improving existing asset value yang meliputi kegiatan lapangan existing merupakan salah satu upaya peningkatan produksi atau lifting migas nasional, selain percepatan proyek onstream proyek baru.
“Untuk itu optimalisasi produksi dan lapangan existing merupakan hal yang sangat krusial,” kata Benny.
Baca Juga
Kepala Divisi Optimalisasi Cadangan SKK Migas Sri Andaryani mengatakan, inovasi berbagai metode dan teknologi baru, penting dilakukan untuk menahan laju penurunan produksi, bahkan untuk meningkatkan produksi.
“Output-nya harus satu yaitu produksi dan ujung-ujungnya monetisasi, saya berharap kegiatan ini bermanfaat untuk penambahan produksi migas nasional,” kata Andaryani.
Menurut Andaryani, kolaborasi dan interaksi stakeholders, sarana transfer knowledge terkait recent & future challenges, mencari solusi dan inovasi untuk kegiatan pengembangan ke depan dalam upaya mendukung pencapaian target lifting migas nasional.
Amore and Technology Day di Bandung, dihadiri sekitar 600 peserta dari pelaku dan praktisi hulu migas. Pada kegiatan ini, juga dihadirkan pameran teknologi yang menghadirkan sekitar 50 booth teknologi yang mendukung eksplorasi, eksploitasi dan peningkatan produksi migas nasional.