Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berupaya mendongkrak pariwisata Indonesia dengan mengembalikan penerbangan regional dan menyederhanakan izin event. Pemerintah berupaya menarik lebih banyak wisatawan mancanegara pada tahun depan.
Pariwisata diharapkan menjadi salah satu sektor yang dapat menghasilkan devisa secara cepat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, Thailand hingga saat ini berhasil mendatangkan sekitar 30 juta wisatawan mancanegara (wisman).
Nominal itu jauh berbeda dibandingkan Indonesia yang hanya mampu menari sekitar 16 juta kunjungan pada masa sebelum pandemi Covid-19.
Pemerintah lantas menyiapkan sejumlah langkah untuk membuat industri pariwisata dalam negeri bergeliat.
“Ini tentu harus didorong,” kata Airlangga dalam sambutannya pada Bisnis Indonesia Economy Outlook 2025, di Raffles Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2024).
Baca Juga
Oleh karena itu, pemerintah tengah mempertimbangkan sejumlah solusi untuk menarik lebih banyak wisatawan ke Tanah Air. Dia mengungkap, Presiden Prabowo Subianto telah meminta agar penerbangan regional dikembalikan.
Dengan begitu, wisatawan yang ingin ke Tanjung Kelayang di Bangka Belitung misalnya, bisa langsung ke sana tanpa harus singgah di Jakarta. Cara ini diharapkan dapat menarik minat wisatawan untuk berlibur di Indonesia.
“...sehingga kalau turis bisa datang langsung, tidak dua kali stop, maka tentu promosi akan lebih meningkat lagi,” ujarnya.
Selain itu, pemerintah saat ini tengah mengevaluasi izin-izin untuk membuat event nasional maupun internasional. Airlangga menyebut, perizinan event akan dibuat lebih sederhana dan transparan.
“Jadi ini diharapkan bisa memacu sektor pariwisata,” ucapnya.
Sementara itu, pemerintah pada akhir November 2024 telah mengumumkan bahwa penurunan harga tiket pesawat jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 mencapai 10% atau setara Rp157.500 per tiket dengan tiga komponen utama.
Airlangga menyebut, adanya penurunan harga tiket pesawat di momen Nataru tersebut dapat mendukung pariwisata Tanah Air.
“Kita ingin agar pariwisata bisa jadi salah satu sektor yang bisa hasilkan devisa secara lebih cepat,” pungkasnya.