Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyatakan siap membuat jaringan irigasi di sejumlah daerah optimasi lahan (oplah). Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk mendukung swasembada pangan pada 2027 yang dicita-citakan Presiden Prabowo Subianto.
Perlu diketahui, swasembada pangan sedianya ditargetkan pemerintahan Prabowo Subianto tercapai pada 2028-2029. Namun kini, dipercepat menjadi 2027.
Menteri PU Dody Hanggodo menyatakan pihaknya siap mendukung Kementan yang merupakan leading sector untuk mencapai swasembada pangan.
“Kalau kami dari Kementerian PU, dalam setiap kesempatan saya selalu mengatakan kami hanya tukang, kami supporting unit kepada leading sector-nya [Kementan],” kata Doddy saat ditemui di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (30/12/2024).
Apalagi, Dody menyebut bahwa arahan dari Presiden Prabowo juga sudah sangat jelas agar Indonesia bisa mencapai swasembada pangan dalam waktu singkat. Untuk itu, dia berharap Kementan bisa memberikan arahan dan tugas untuk Kementerian PU dalam mempercepat swasembada pangan.
“Jadi Kementerian Pertanian yang mengarahkan kita, saya mesti mengerjakan apa, melakukan apa, kapan bisa saya mengerjakan,” tuturnya.
Baca Juga
Di samping itu, Dody menyampaikan Kementerian PU juga mendukung langkah percepatan yang dilakukan Kementan terutama terkait ketersediaan pupuk dan benih.
Lebih lanjut, Dody juga menyatakan Kementerian PU bersama dengan Kementan dan TNI Angkatan Darat (AD) telah mengidentifikasi lahan pengairan sekitar 2 juta hektare untuk mendukung swasembada pangan.
“Area yang sudah kita identifikasi sekitar 2 juta hektare dan itu sudah kita bahas bersama. Siapa melakukan apa, kapan itu sudah kita lakukan bersama. Tinggal kemudian gong besarnya tentu dari Pak Menteri Pertanian sebagai pengampu urusan swasembada pangan ini,” terangnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan bahwa berdasarkan hasil koordinasi total target pembangunan irigasi untuk tahun depan mencapai 2 juta hektare.
Adapun, luasan tersebut masih akan bertambah banyak terutama setelah adanya bantuan irigasi perpompaan yang dikerjakan jajaran TNI seluas 400.000–500.000 hektare.
“Dari irigasi tersier, primer, sekunder ada kurang lebih 2 juta yang dikerjakan. Sementara dari TNI ada kurang lebih 500.000 yang sudah disiapkan untuk irpom. Sementara yang kita fokuskan ada di pulau Jawa untuk upland dan yang normalisasi ada 1 juta,” tandasnya.