Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai Grup Garuda PT Citilink Indonesia memilih melakukan restorasi pesawat eksisting dan menambah rute ke Indonesia Timur ketimbang menambah pesawat baru pada 2025.
Direktur Utama Citilink Indonesia Dewa Kadek Rai mengatakan tahun ini, Citilink tidak akan melakukan penambahan armada. Pihaknya akan fokus pada restorasi pesawat yang masih unserviceable sebanyak 19 pesawat.
“Kita fokus pada restorasi pesawat kita yang saat ini masih unserviceable. Saat ini pesawat kita yang masih di grounded, masih perlu tahapan maintenance sebanyak kurang lebih 19 pesawat,” kata Kadek di Kementerian BUMN, Kamis (2/1/2024).
Kadek menjelaskan saat ini total pesawat Citilink sebanyak 56 pesawat dengan dua tipe yaitu Airbus 320 sebanyak 49 pesawat dan 7 sisanya adalah jenis ATR 72. Dia juga berharap seluruh pesawat tersebut dapat beroperasi hingga akhir tahun.
Selain itu, Kadek juga mengatakan akan melakukan penambahan frekuensi dan rute baru sepanjang 2025. Adapun frekuensi penerbangan akan ditingkatkan di beberapa rite eksisting. Sementara untuk penambahan rute akan dilakukan terutama ke Indonesia Timur.
“Ada penambahan beberapa rute terutama ke Indonesia Timur yang saat ini kita belum banyak frekuensinya,” jelasnya.
Baca Juga
Adapun pada libur Nataru 2024/2025, Kadek mengungkapkan angka keterisian atau load factor mencapai 81%. Kadek mengklaim Citilink mengalami lonjakan penumpang tiap tahun.
Citilink, Grup Garuda Indonesia, menyiapkan 210 penerbangan tambahan atau extra flight pada periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Kadek mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan 11 penerbangan tambahan per harinya pada periode Nataru 2024/2025.
“Extra flight kita menyediakan 210 penerbangan, berarti dari kurang lebih 11 flight per hari,” kata Kadek.
Kadek menjelaskan, selain penerbangan tambahan pihaknya juga menambahkan tempat duduk pada periode Nataru 2024/2025. Tercatat, Citilink menambahkan sekitar 2.000 kursi penumpang pada periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
“Tambahan tempat duduk extra flight ini sekitar 2.000 kursi, jadi naik sekitar 55% dari hari-hari biasa,” ujarnya.