Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukan Pertalite, Ini BBM Paling Banyak Sedot Dana Subsidi Sepanjang 2024

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan data terkait jenis BBM yang paling banyak menyedot dana subsidi sepanjang 2024.
Petugas melakukan pengisian BBM disalah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Minggu (3/9/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Petugas melakukan pengisian BBM disalah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Minggu (3/9/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan data terkait jenis BBM yang paling banyak menyedot dana subsidi sepanjang 2024.

Berdasarkan data realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 setahun penuh unaudited, tercatat bahwa belanja subsidi BBM paling banyak adalah untuk solar yang mencapai Rp89,7 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan, solar menjadi BBM yang menyedot dana subsidi paling besar lantaran insentif yang diberikan APBN mencapai Rp5.150 per liter atau 43% dari harga asli.

"Kalau kita lihat untuk solar, harga seharusnya sepanjang 2024 ini adalah Rp11.950. Namun, yang dibayar masyarakat, karena ada subsidi, itu Rp6.800 per liter," ucap Suahasil, Senin (6/1/2025). 

Dia mengatakan, dana subsidi untuk solar itu dinikmati oleh lebih dari 4 juta kendaraan di seluruh Indonesia.

"Jadi kalau ada teman-teman yang beli solar setiap liter yang Anda beli, diguyur di tangki bensin setiap liternya APBN bayar Rp5.150," katanya.

Adapun, BBM paling banyak menyedot dana subsidi berikutnya adalah Pertalite. Tercatat, dana APBN untuk membayar subsidi Pertalite mencapai Rp56,1 triliun sepanjang 2024.

Suahasil mengatakan, harga asli Pertalite adalah Rp11.700 per liter. Namun, pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp1.700 per liter atau 15% dari harga asli. Dengan begitu, masyarakat cuma membayar Rp10.000 per liter untuk membeli pertalite.

"Tahun 2024, APBN membayari Rp56,1 triliun dan ini kita perkirakan di sekitar 157,4 juta kendaran yang mengonsumsi Pertalite," tutur Suahasil.

Sementara itu, besaran dana APBN untuk subsidi minyak tanah mencapai Rp4,5 triliun sepanjang 2024. Dana subsidi itu disalurkan kepada 1,8 juta rumah tangga.

Suahasil mengungkapkan, harga asli minyak tanah adalah Rp11.150 per liter. Namun, pemerintah memberikan subsidi dari APBN sebesar Rp8.650 atau 78% dari harga asli. Oleh karena itu, masyarakat hanya membayar Rp2.500 per liter untuk membeli minyak tanah. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper