Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Klaim Asuransi Imbas Kebakaran Los Angeles Diproyeksi Capai Rp130 Triliun

Klaim asuransi akibat kebakaran yang melahap kawasan Pacific Palisades, Eaton, Hurst, dan wilayah lain di Los Angeles, diperkirakan mencapai US$8 miliar.
Api melalap sebuah bangunan saat angin kencang yang memicu kebakaran hutan dahsyat di wilayah Los Angeles memaksa orang-orang untuk mengungsi di Pacific Palisades, Los Angeles barat, California, A.S., 8 Januari 2025./REUTERS-Mike Blake
Api melalap sebuah bangunan saat angin kencang yang memicu kebakaran hutan dahsyat di wilayah Los Angeles memaksa orang-orang untuk mengungsi di Pacific Palisades, Los Angeles barat, California, A.S., 8 Januari 2025./REUTERS-Mike Blake

Bisnis.com, JAKARTA - Kebakaran hutan terbesar dan paling merusak dalam sejarah Los Angeles berisiko menimbulkan kerugian hingga miliaran dolar bagi perusahaan asuransi.

Melansir Reuters, Jumat (10/1/2025), tim analis Morningstar DBRS mencatat api yang melahap kawasan Pacific Palisades, Eaton, Hurst, dan beberapa wilayah lain di Los Angeles, diperkirakan memicu klaim asuransi lebih dari US$8 miliar atau sekitar Rp130 triliun.

Jumlah ini melampaui rekor kebakaran Woolsey tahun 2018 di California, yang mencatatkan kerugian lebih dari US$6 miliar.

Jasper Cooper, pejabat senior Moody's Ratings, memprediksi kerugian asuransi mencapai miliaran dolar, mengingat tingginya nilai properti dan bisnis di kawasan tersebut.

Namun, pemilik rumah menghadapi tantangan serius dalam mendapatkan asuransi di wilayah rawan bencana, karena sejumlah perusahaan asuransi besar telah menarik diri dari pasar.

“Dampak negatif kebakaran ini diperkirakan akan terus terasa di pasar asuransi negara bagian secara luas,” kata analis senior di Moody's Denise Rappmund.

Biaya pemulihan yang meningkat tidak hanya mendorong kenaikan premi, tetapi juga berpotensi mengurangi aksesibilitas asuransi properti, lanjutnya.

Menurut Morningstar DBRS, sebagian besar kerugian mungkin tidak tercakup oleh asuransi tradisional dan hanya akan mendapat perlindungan melalui rencana California FAIR, yang ditujukan untuk membantu pemilik rumah di wilayah dengan risiko tinggi.

Salam laporan terbarunya, JPMorgan memperkirakan kerugian asuransi sebesar US$20 miliar, seperti yang dilaporkan oleh The Insurer, publikasi Thomson Reuters. Angka ini naik dua kali lipat dari estimasi sebelumnya akibat peningkatan skala kerusakan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper