Bisnis.com, JAKARTA – Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A yang menghubungkan Bundaran HI hingga Kota mencatatkan kemajuan signifikan dengan progres di seluruh paket kontrak (CP) melampaui target yang ditetapkan untuk akhir 2024.
Berdasarkan data per 25 Desember 2024, paket CP201 yang mencakup segmen Thamrin hingga Monas telah mencapai progres 84,45%, melebihi target akhir tahun sebesar 83,77%.
Pada CP202, yang mencakup Stasiun Harmoni, Sawah Besar, hingga Mangga Besar, progres konstruksi telah mencapai 43,98%, melampaui target akhir tahun sebesar 39,77%.
Sementara itu, CP203, yang melibatkan pembangunan Stasiun Glodok dan Kota, berhasil menyelesaikan kedua terowongan penghubungnya. Secara keseluruhan, paket ini telah mencapai 66,23% dari target akhir tahun sebesar 65,72%.
Pada CP205, yang mencakup sistem perkeretaapian dan rel, kontrak kerja resmi dimulai pada 17 April 2024 dengan Sojitz Corporation. Hingga 25 Desember 2024, CP205 telah mencatatkan progres 10,01%, melampaui target akhir tahun sebesar 9,32%.
Sebelumnya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengingatkan agar proyek MRT Fase 2A Glodok-Kota segera dirampungkan. Gibran menyebut proyek tersebut masuk ke dalam salah satu proyek strategis negara (PSN) dan sesuai dengan komitmen dari Presiden Prabowo Subianto di dalam Asta Cita untuk melanjutkan pengembangan infrastruktur.
Baca Juga
"Proyek MRT Jakarta Fase 2A ini sangat esensial guna meningkatkan konektivitas dan mobilitas masyarakat Jakarta," tutur Gibran dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (18/12/2024).
Seperti yang diketahui, pembangunan Fase 2A MRT Jakarta yang menelan biaya sekitar Rp25,3 triliun, didanai melalui kerja sama pinjaman antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.
Berbeda dengan Fase 1, MRT Fase 2A dikembangkan dengan konsep transit-oriented development (ToD), yang mencakup pembangunan infrastruktur penunjang di sekitar stasiun MRT untuk mendukung konektivitas dan integrasi antarmoda.
Proyek ini juga akan dilanjutkan ke Fase 2B, yang direncanakan akan membentang dari Kota hingga Depo Ancol Barat, sebagai bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperluas jaringan transportasi publik yang modern dan terintegrasi.