Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Justin Trudeau: Kanada Siap Balas Tarif AS jika Trump Picu Perang Dagang

PM Kanada Justin Trudeau menegaskan negaranya siap mengenakan tarif balasan terhadap AS jika terpilih Donald Trump melancarkan perang dagang.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berbicara selama Masa Pertanyaan di House of Commons, di Parliament Hill di Ottawa, Ontario, Kanada 19 September 2023. REUTERS/Blair Gable
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berbicara selama Masa Pertanyaan di House of Commons, di Parliament Hill di Ottawa, Ontario, Kanada 19 September 2023. REUTERS/Blair Gable

Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menegaskan bahwa negaranya siap mengambil langkah balasan berupa tarif terhadap Amerika Serikat (AS) jika presiden terpilih Donald Trump mewujudkan ancamannya untuk melancarkan perang dagang di Amerika Utara.

Melansir Bloomberg, Senin (13/1/2025), dalam wawancaranya di program Inside With Jen Psaki di MSNBC, Trudeau menyatakan bahwa pemerintahnya tidak berniat memicu konflik perdagangan dengan pemerintahan baru AS di bawah Trump, tetapi akan bertindak tegas jika AS memberlakukan tarif pada produk-produk Kanada.

Berdasarkan data Departemen Perdagangan AS, Kanada merupakan mitra dagang terbesar barang-barang AS dengan nilai mencapai US$320 miliar dalam 11 bulan pertama 2024. Selama periode yang sama, defisit perdagangan barang AS-Kanada tercatat sebesar US$55 miliar.

 “Kami adalah mitra ekspor utama bagi sekitar 35 negara bagian AS. Setiap hambatan yang memperlambat arus perdagangan antar negara kita akan berdampak buruk bagi rakyat dan pekerjaan di Amerika,” ungkap Trudeau.

Ketika pemerintahan Trump pertama memberlakukan tarif pada baja dan aluminium pada 2018, pemerintah Kanada merespons dengan mengenakan tarif pada sejumlah produk AS, seperti peralatan rumah tangga, bourbon, dan perahu.

Kali ini, Trump mengisyaratkan tarif 25% yang lebih luas terhadap barang-barang dari Meksiko dan Kanada. Salah satu rencana balasan Kanada yang beredar melibatkan hampir semua kategori produk impor dari AS.

Dalam wawancara itu, Trudeau juga menyoroti langkah-langkah Kanada untuk meningkatkan keamanan perbatasan, termasuk investasi besar dalam helikopter dan drone untuk mengurangi aliran fentanyl dan imigrasi ilegal ke AS.

“Hanya kurang dari 1% fentanyl dan imigran ilegal yang masuk ke AS berasal dari Kanada. Jadi, kami bukanlah sumber masalah,” ujar Trudeau.

Sindiran Trump tentang menjadikan Kanada sebagai negara bagian ke-51 disebut Trudeau sebagai gangguan dari isu-isu yang lebih mendesak. Trudeau, yang telah memimpin selama sembilan tahun, mengundurkan diri pada 6 Januari 2025 tetapi tetap menjabat hingga partainya memilih pemimpin baru pada 9 Maret 2025.

Dalam perkembangan lain, Perdana Menteri Alberta, Danielle Smith, bertemu Trump di Mar-a-Lago untuk menegaskan pentingnya hubungan energi AS-Kanada. Kanada memasok lebih dari separuh impor minyak mentah AS, sebagian besar berasal dari Alberta.

Sementara itu, Perdana Menteri Ontario Doug Ford yang semula mengusulkan penghentian ekspor listrik ke negara bagian AS, kini menawarkan kemitraan energi baru yang mencakup pengiriman lebih banyak tenaga nuklir ke AS.

Para pemimpin provinsi Kanada dijadwalkan bertolak ke Washington pada Februari untuk memperingatkan dampak buruk tarif bagi kedua negara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper