Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Mau Tambah Kapasitas Listrik 71 GW, Erick Thohir: 70% Pakai EBT

Pemerintah akan menambah kapasitas tenaga listrik 71 GW yang sebagian besar akan menggunakan sumber energi baru terbarukan (EBT).
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Minggu (18/8/2024)/Bisnis-Paulus Tandi Bone
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Minggu (18/8/2024)/Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menargetkan peningkatan kapasitas tenaga listrik sebesar 71 GW yang sebagian besar akan menggunakan sumber energi baru terbarukan (EBT).

Hal tersebut dibahas dalam rapat untuk membahas Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025-2034 di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Selasa (13/1/2025).

Adapun rapat itu dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. RUPTL PLN merupakan dokumen perencanaan strategis untuk mengembangkan dan menyediakan tenaga listrik di Indonesia. 

Beberapa hal yang dibahas dalam RUPTL antara lain skema pemenuhan kebutuhan listrik nasional, peningkatan kualitas dan keandalan pasokan listrik hingga pengembangan energi terbarukan.

Erick menyebut dalam RUPTL tersebut pemerintah menargetkan peningkatan kapasitas listrik sebesar 71 gigawatt (GW).

"Kami menargetkan peningkatan kapasitas tenaga listrik sebesar 71 GW, dengan 70% merupakan energi baru terbarukan [EBT]," kata Erick seperti dikutip dari akun Instagram resminya @erickthohir.

Erick menambahkan bahwa hal ini merupakan komitmen pemerintah untuk memastikan transisi energi yang lebih ramah lingkungan, baru, dan terbarukan untuk generasi yang akan datang.

Dalam kesempatan terpisah, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan RUPTL 2025-2034 bakal difinalisasi pada Januari 2025.

Hal itu disampaikan saat meninjau Posko Siaga Kelistrikan Nataru PLN UIP2B Jamali di Depok, Jawa Barat, Jumat (27/12/2024). Pria yang akrab disapa Tiko itu mengatakan saat ini RUPTL masih dalam proses persetujuan. 

"Nanti rencananya dengan Menteri ESDM, Pak Bahlil, dengan Menteri Keuangan kita akan rapat final mungkin di Januari untuk memutuskan," kata Tiko. 

Dalam RUPTL terbaru ini PLN akan menyediakan setrum yang mayoritas berasal dari EBT. Oleh karena itu, kara Tiko, PLN juga bakal membangun smart grid dan inter-island grid antara Sumatera-Jawa serta Kalimantan-Jawa. Dengan begitu, kapasitas EBT yang di Sumatera maupun Kalimantan bisa ditarik ke Jawa.  
"Jadi itu nanti mungkin rencana ke depan, 10 tahun ke depan," imbuh Tiko.

Di sisi lain, dia juga memastikan EBT yang dihasilkan bisa diakses dengan harga terjangkau oleh masyarakat. Tiko pun mewanti-wanti agar keuangan PLN tetap sehat. 

"Tentu dengan kemampuan keuangan yang baik, [PLN] bisa membangun kapasitas EBT baru dan mendeliver listrik secara sustainable kepada masyarakat," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper