Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Donald Trump telah mengumumkan upaya strategis Amerika Serikat untuk memastikan dominasi Amerika Serikat dalam kecerdasan buatan (AI) melalui perintah eksekutif yang ditandatangani Kamis (23/01/2025) waktu setempat.
Dikutip dari Bloomberg, (24/1/2025), perintah tersebut meminta kelompok antarlembaga untuk merumuskan kebijakan dalam waktu 6 bulan guna mempercepat kepemimpinan AS di bidang AI. Perintah itu juga mencabut kebijakan sebelumnya yang diterapkan Presiden Joe Biden, yang mewajibkan transparansi dan keselamatan dalam pengembangan AI.
"Kebijakan pemerintah untuk menjadikan Amerika sebagai ibu kota dunia dalam kecerdasan buatan untuk mendominasi dan memimpin dunia dalam AI," ujar David Sacks, pemodal ventura dan calon kepala kebijakan AI serta kripto Trump saat penandatanganan.
Selain fokus pada AI, Trump juga mengesahkan pembentukan kelompok kerja yang dipimpin oleh Sacks untuk mendukung industri mata uang kripto. Kelompok ini bertugas menjajaki penciptaan stok aset digital serta merancang proposal legislasi guna memperkuat posisi AS sebagai pemain utama di sektor kripto.
Dengan perintah eksekutif ini, Trump berencana merangsang investasi sektor swasta dengan mempercepat proses perizinan dan melonggarkan regulasi. Dukungan ini akan diarahkan oleh tokoh industri seperti Sacks dan Elon Musk, yang kini menjadi salah satu penasihat presiden.
Langkah ini juga mencakup seruan untuk menghindari bias ideologis dalam pengembangan AI. Beberapa alat AI, seperti generator gambar milik Google, telah menghadapi kritik karena dianggap memiliki kecenderungan politik tertentu.
Baca Juga
Di hari pertamanya menjabat, Trump meluncurkan proyek kemitraan besar bernama Stargate, sebuah usaha patungan dengan SoftBank Group Corp., OpenAI, dan Oracle Corp., untuk membangun infrastruktur pusat data. Proyek ini akan menggunakan investasi awal sebesar US$100 miliar dengan rencana ekspansi hingga US$500 miliar.
Namun, usaha Stargate menuai kontroversi. Elon Musk, dalam sebuah unggahan di media sosial X, mempertanyakan kapasitas pendanaan proyek tersebut. Kritik ini ditanggapi oleh Sam Altman dari OpenAI, yang menyebut tuduhan Musk tidak berdasar.
Trump, ketika ditanya soal kritik Musk, menanggapi santai, “Mereka mengeluarkan uang. Mereka orang-orang yang sangat kaya, jadi saya harap mereka punya. Maksud saya, Elon tidak menyukai salah satu dari orang-orang itu.”
Langkah agresif Trump di bidang AI ini dilakukan saat negara-negara lain, termasuk Uni Eropa, terus menetapkan aturan ketat untuk teknologi baru tersebut. Sementara itu, Trump optimistis bahwa kebijakan barunya akan menjadikan AS sebagai pusat inovasi dan investasi global di sektor AI dan kripto