Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Mamin dan Tembakau Tertinggi dalam 5 Tahun, Curah Hujan jadi Penyebab

Inflasi mamin dan tembakau pada Januari 2025 lebih tinggi dibandingkan tingkat inflasi Desember 2024 yang sebesar 1,33% MtM.
Pengunjung memilih produk makanan dan minuman (mamin) di salah satu pusat perbelanjaan  di Jakarta, Senin (30/1/223)/JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pengunjung memilih produk makanan dan minuman (mamin) di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Senin (30/1/223)/JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau mencatatkan inflasi Indeks Harga Konsumen/IHK pada Januari 2025 sebesar 1,94% month to month/MtM dan menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir. 

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan secara tren khusus bulan Januari 2021—2024, inflasi kelompok tersebut selalu lebih rendah dibandingkan inflasi Desember. 

Akan tetapi, tingkat inflasi kelompok ini pada Januari 2025 lebih tinggi dibandingkan tingkat inflasi Desember 2024 yang sebesar 1,33% MtM.

“[Kenaikan ini] karena beberapa kenaikan harga komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitu cabai merah andil inflasi 0,19%, cabai rawit 0,17%, ikan segar 0,03%, dan minyak goreng sebesar 0,03%,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (3/2/2025). 

Secara umum, kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau juga tercatat yang paling dominan memberikan kontribusi terhadap inflasi ketimbang 11 kelompok pengeluaran lainnya. 

Bahkan, untuk komoditas cabai rawit mencatatkan inflasi hingga 65,84% MtM pada Januari 2025 sementara cabai merah alami inflasi hingga 61,67%. 

Amalia menyebutkan kenaikan inflasi yang sejalan dengan kenaikan harga komoditas tersebut bergantung dari sisi suplai alias stok dan produksi, sehingga mempengarui sumbangan inflasi kelompok tersebut. 

Sementara stok maupun produksi komoditas pangan tersebut bergantung terhadap cuaca yang terjadi di lokasi-lokasi produsen. 

“Karena pada Januari 2025 curah hujan relatif tinggi. Biasanya pada curah hujan relatif tinggi ini mempengaruhi jumlah panen tanaman hortikultura terutama cabai rawit dan cabai merah,” lanjutnya. 

Adapun melihat data historis BPS, inflasi kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau pada Januari 2021 tercatat sebesar 0,81% MtM. Kemudian pada Januari 2022 sebesar 1,17% MtM. 

Pada Januari 2023, inflasi kelompok ini mencapai 1,16% MtM dan kemudian mencapai titik terendah dalam lima tahun pada Januari 2024 yang mencapai 0,18%. 

Meski tingkat inflasi mengalami kenaikan pada Januari 2025, namun inflasi secara umum justru mengalami deflasi 0,76% MtM akibat tertekan tarif listrik. 

IHK dari kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga turun dari 102,6 pada Desember 2024 menjadi 93,2 pada Januari 2025, alias mengalami deflasi hingga 9,16%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper