Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejumlah Warung di Jakarta Mulai Jual LPG 3 Kg, Harga Rp20.000 per Tabung

Sejumlah pengecer atau warung kelontong di Jakarta mulai menjual LPG 3 kilogram (kg) sejak statusnya naik menjadi sub-pangkalan
Sejumlah pengecer atau warung kelontong di Jakarta  Selatan mulai menjual LPG 3 kilogram (kg) sejak statusnya naik menjadi sub-pangkalan, Jumat (7/2/2024) / Bisnis - Mochammad Ryan Hidayatullah
Sejumlah pengecer atau warung kelontong di Jakarta Selatan mulai menjual LPG 3 kilogram (kg) sejak statusnya naik menjadi sub-pangkalan, Jumat (7/2/2024) / Bisnis - Mochammad Ryan Hidayatullah

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah pengecer atau warung kelontong di Jakarta mulai menjual LPG 3 kilogram (kg) sejak statusnya naik menjadi sub-pangkalan.

Berdasarkan pantauan Bisnis, Jumat (7/2/2025), warung kelontong di bilangan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, sudah menjajakan kembali gas melon subsidi tersebut. 

Sang pemilik warung bernama Tati mengatakan dirinya mukai menjual LPG 3 kg sejak hari ini. Dia juga mengaku telah diberi stiker sebagai tanda sub-pengecer dari PT Pertamina (Persero).

"Regional Jawa Bagian Barat Sub Pangkalan LPG 3 kg" demikian tertulis dalam stiker berukuran 30 cm itu.

Tati mengatakan dirinya mendapat jatah 10 tabung per hari. Adapun harga yang dijual ke masyarakat adalah Rp20.000 per tabung. Menurutnya, harga itu malah baik dari sebelumnya Rp19.000 per tabung.

"Kadang kalau enggak ada LPG [warung] gak rame, sekarang rame. Di data 10 tabung, [harga] malah naik dari Rp19.000 jadi Rp20.000," ucap Tati.

Sementara itu, pengecer di bilangan Pancoran, Jakarta Selatan, mengaku sudah mendapat izin berjualan LPG 3 kg kembali. Namun, dia masih menunggu stok dari agen Pertamina.

Alhasil, saat ini hanya stok tabung kosong yang tertata rapi di bagian depan warung.

"Insyaallah [sudah jualan LPG 3 kg lagi]. Kan di pangkalan bukan satu warung saja [yang harus dipenuhi stoknya], jadi giliran. Mungkin hari ini [stok datang], perjanjiannya kan kemarin sore," kata Adi, si pemilik warung.

Dia pun mengaku bakal menjual gas melon itu seharga Rp20.000 per tabung. Adapun harga membeli dari agen adalah Rp18.000 per tabung.

Artinya, Adi hanya mengambil untung Rp2.000 per tabung dari yang dia jual ke masyarakat.

"Kemarin saya kan kasian sama pelanggan saya. Untung ga seberapa, cuma kalau muter bisa ngumpulin sedikit-sedikit," tutur Adi.

Pemerintah resmi meningkatkan status pengecer menjadi sub-pangkalan resmi LPG 3 kilogram (kg) mulai Selasa (4/2/2025). 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pemerintah akan memfasilitasi sistem IT bagi para pengecer yang menjadi sub-pangkalan. Hal ini dilakukan demi mengontrol harga.

Menurut Bahlil, salah satu alasan pemerintah sebelumnya melarang penjualan LPG 3 kg di pengecer karena ada permainan harga. Dia mengklaim ada pihak yang memborong LPG 3 kg dan menjualnya dengan harga mencapai Rp26.000 per tabung.

Padahal, masyarakat seharusnya mendapatkan harga LPG paling mahal sekitar Rp19.000 per tabung. Bahlil menyebut, harga LPG 3 kg setelah subsidi dari pemerintah adalah Rp12.000 per tabung. Sementara itu, harga sampai di pangkalan resmi hanya mencapai Rp16.000 per tabung.

"Agen baru ke pangkalan itu Rp16.000 sampai ke pengecer harusnya Rp19.000 maksimal, Rp18.000, Rp19.000. Tapi kalau Rp26.000 berarti kan ada yang keliru," kata Bahlil.

Bahlil pun mengingatkan agar kelak sub-pangkalan pun tak menjual LPG lebih dari harga tersebut. Menurutnya, akan ada sanksi tersendiri jika sub-pangkalan memainkan harga.

"Andaikan pun ada yang mungkin tidak mengikuti, contoh dia jual harganya mahal. Ya nggak boleh dong, harus dikasih sanksi. Jangan harga dibuat mau-maunya, enggak boleh," ucap Bahlil.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper