Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong raksasa energi dari Timur Tengah, Masdar merealisasikan investasi pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) tahap 2 di Waduk Cirata, Jawa Barat.
Harapan itu disampaikan Airlangga saat bertemu dengan CEO Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi dalam rangkaian World Government Summit (WGS) di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pekan lalu.
Airlangga menyebut dengan luas waduk sekitar 6.200 Ha, potensi pengembangan PLTS Terapung Cirata bisa mencapai lebih dari 1.000 MWp. Peningkatan kerja sama tersebut telah dimulai dengan ditandatanganinya Joint Development Study Agreement Cirata Phase II pada tahun lalu.
“Pertemuan mendiskusikan kerja sama di sektor energi terbarukan yang telah dijalin Indonesia dan UEA, salah satunya melalui Proyek PLTS Terapung Cirata yang akan menjadi PLTS terapung terbesar di kawasan Asia Tenggara yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat,” ujar Airlangga dalam keterangannya dikutip dari Antara, Rabu (12/2/2025).
Sebelumnya Masdar telah menyelesaikan PLTS Terapung Cirata yang juga terbesar di Asean berkapasitas 192 Megawatt Peak (MWp), PLTS Cirata mampu mensuplai listrik ke 50.000 rumah. Proyek tersebut dilaksanakan oleh Masdar bekerja sama dengan PT. PLN (Persero) dan sudah mulai beroperasi pada November 2023.
Airlangga juga menyebutkan Masdar juga telah menjalin kerja sama dengan PLN dan Pertamina dalam beberapa rencana proyek energi terbarukan yang menggunakan tenaga surya, angin, hidrogen hijau dan panas bumi.
Baca Juga
Salah satu proyek yang sedang dijajaki bersama PLN dan Pertamina terkait dengan dukungan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kami berharap agar pengembangan energi bersih di IKN berkapasitas 200 MW dapat segera terselesaikan,” ujar CEO Mohamed.
Airlangga juga mendorong Masdar untuk mengeksplorasi kerja sama energi terbarukan lainnya termasuk energi nuklir guna mendukung pencapaian emisi nol karbon (net zero emission/NZE) pada 2060 mendatang.