Bisnis.com, JAKARTA - Pandu Sjahrir resmi ditunjuk oleh Presiden RI Prabowo Subianto untuk menjabat sebagai Chief Investment Officer (CIO) Badan Pengelola Investasi Daya Aganata Nusantara atau BPI Danantara pada Senin (24/2/2025).
Sebagai CIO, Pandu Sjahrir akan bertanggung jawab mengelola investasi dan pemberdayaan aset sebanyak tujuh BUMN yang tergabung dalam BPI Danantara.
Ketujuh BUMN tersebut adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., dan MIND ID.
Perlu diketahui, Danantara akan memiliki aset kelolaan lebih dari US$900 miliar atau setara dengan Rp14.715 triliun.
Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan proyek berkelanjutan di sektor energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, produksi pangan, hingga kecerdasan buatan atau artificial intelligencen (AI).
Peresmian Danantara ditandai dengan penandatanganan Undang-Undang No. 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas UU No. 19 Tahun 2003 mengenai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 2025 yang mengatur Organisasi dan Tata Kelola Badan Pengelola Investasi Danantara.
Baca Juga
Gurita Bisnis Pandu Sjahrir
Menilik profil melalui laman resminya, Pandu Sjahrir berkecimpung di sejumlah perusahaan dengan segmen bisnis yang beragam, mulai dari batu bara, teknologi, hingga kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Di bisnis batu bara, Pandu Sjahrir menjabat sebagai Wakil Direktur Utama di PT TBS Energi Utama Tbk. Tbk. (TOBA) sejak 2010 hingga sekarang. Namun, seiring penunjukannya sebagai CIO Danantara, Pandu Sjahrir memastikan akan mengundurkan diri sebagai Wadirut TOBA.
“Jabatan itu semua harus saya let go,” ujar Pandu kepada Bisnis di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (24/2/2025).
Adapun, saat ini fokus TOBA akan beralih ke bisnis energi baru terbarukan (EBT), sejalan dengan cadangan batu bara dari sejumlah konsesi tambang grup perseroan yang bakal berakhir pada rentang 2025 hingga 2027.
Selanjutnya, Pandu Sjahrir juga menjabat sebagai Direktur di perusahaan motor listrik Electrum, perusahaan patungan antara TOBA dan Gojek yang bergerak di bidang pengembangan ekosistem EV di Tanah Air.
Belum lama ini, Pandu juga ditunjuk sebagai Ketua Umum Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) periode 2025-2029 pada Kamis (20/2/2025). Dia pun berkomitmen untuk menggenjot ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Dalam ekonomi digital, Pandu juga menjadi mitra pengelola di Indies Capital dan mitra pendiri AC Ventures, perusahaan modal ventura yang mendukung perusahaan rintisan (startup) teknologi tahap awal yang berfokus di Indonesia dan Asean.
Pandu telah berinvestasi di berbagai perusahaan teknologi dengan mengumpulkan lebih dari US$1 miliar untuk lebih dari 100 perusahaan dalam tujuh tahun terakhir.
Perusahaan-perusahaan ini telah menghasilkan lebih dari US$60 miliar dalam nilai pemegang saham, menciptakan 100.000 lapangan kerja baru, dan mendatangkan lebih dari 200 wirausahawan baru di Asia Tenggara.
Pada 2021, Pandu juga ditunjuk sebagai Ketua Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH). Dia juga tercatat sebagai komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI).
Tak ketinggalan, Pandu juga menjabat Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Digital Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia sejak 2021, dan Kepala Bidang Penanaman Modal Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) sejak 2023.