Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

167 Perusahaan Siap Impor 2 Juta Sapi Indukan untuk Makan Bergizi Gratis

Pemerintah menargetkan untuk mengimpor 2 juta sapi indukan dalam 5 tahun ke depan
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono saat konferensi pers di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (19/7/2024). -Bisnis/Rika Anggraeni
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono saat konferensi pers di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (19/7/2024). -Bisnis/Rika Anggraeni

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menargetkan untuk mengimpor 2 juta sapi indukan dalam 5 tahun ke depan, salah satunya untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebutkan bahwa kendala utama yang dihadapi adalah kurangnya jumlah sapi indukan di Indonesia.

"Jadi pertumbuhan manusia dan pertumbuhan sapi itu, lebih cepat pertumbuhan orangnya. Nah, kami ingin 2025 sampai dengan nanti 5 tahun pemerintahan Pak [Presiden] Prabowo, pemerintah telah mencanangkan untuk membuka akses investasi sapi indukan di Indonesia. Kami targetkan ada 2 juta sapi indukan yang kita datangkan hidup ke Indonesia,” katanya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (24/2/2025)

Menurutnya, 167 perusahaan sudah berkomitmen untuk berinvestasi mendatangkan sapi indukan ke Indonesia.

Dia mengatakan bahwa pemerintah tidak mengeluarkan dana APBN, tetapi perusahaan-perusahaan ini yang akan melakukan investasi dan mendatangkan sapi indukan, kemudian bermitra dengan peternak lokal untuk memelihara dan mengelola sapi tersebut.

Target ini, menurut Sudaryono, juga sejalan dengan kebutuhan untuk memenuhi permintaan industri susu yang makin besar di Indonesia. Mengingat, pemerintah menginginkan agar sebagian besar susu yang dihasilkan di dalam negeri bisa dialokasikan untuk Program Makan Bergizi Gratis bagi masyarakat.

“Karena juga ada latar belakang. Ada emerging market yaitu Makan Bergizi. Presiden juga menginginkan kalau nanti industri susu negara sudah besar. Maka sebagian besar susu itu harus dialokasikan untuk Makan Bergizi,” pungkas Sudaryono.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper