Bisnis.com, CIKARANG — Pemerintah resmi menambah Brasil dan Amerika Serikat (AS) sebagai negara asal impor sapi ke Indonesia. Dengan demikian, Australia tak lagi menjadi satu-satunya sumber negara pemasok sapi di Tanah Air.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Suganda menyampaikan, selama ini Australia merupakan satu-satunya sumber impor sapi Indonesia. Akibatnya, Indonesia kerap harus berebut dengan negara lain untuk impor sapi dari Negeri Kanguru.
“Oleh karena itu negara Indonesia sudah membuka sumber negara baru antara lain adalah Brasil dan Amerika,” kata Agung kepada awak media di Cikarang, Jawa Barat, Senin (14/7/2025).
Agung mengatakan, sumber negara baru untuk impor sapi telah dibuka sejak Mei 2025. Dengan demikian, Indonesia kini dapat mendatangkan sapi hidup maupun daging sapi dari Brasil dan AS.
Namun, hal ini menjadi tantangan baru. Sebab kata dia, pemerintah harus mencari investor yang berminat untuk mendatangkan sapi dari kedua negara tersebut.
Untuk itu, pemerintah berencana melakukan kerja sama dengan sejumlah pihak yang berminat untuk mendatangkan sapi, baik sapi hidup maupun daging sapi, ke Indonesia. Kerja sama itu misalnya terkait dengan logistik kapal dan mitra di negara sumber asal sapi.
Baca Juga
“Tinggal mencari investornya. Karena tentu untuk mengawal sesuatu yang baru, itu harus ada kerja sama-kerja sama,” ujarnya.
Adapun, pemerintah berencana mendatangkan 1 juta ekor sapi hidup hingga 2029 untuk mendukung program percepatan produksi susu dan daging nasional. Pemerintah melibatkan sektor swasta untuk mencapai target tersebut.
Untuk tahun ini, pemerintah menargetkan sekitar 150.000-200.000 ekor sapi indukan masuk ke Indonesia. Hingga Juli 2025, Agung menyebut sebanyak 25.097 ekor sapi indukan telah terealisasi.
Sapi-sapi ini didatangkan oleh sekitar 100-an perusahaan swasta yang telah menyatakan komitmennya untuk mendatangkan sapi indukan ke Indonesia.
Perusahaan itu diantaranya Greenfields dan PT Global Dairi Alami (GDA), termasuk feedloter. Pemerintah juga mendorong para importir bahan baku susu untuk berpartisipasi mendatangkan sapi hidup melalui joint shipment.
“Saya sampaikan saat ini realisasinya baru 25.097 ekor [sapi indukan],” ungkapnya.