Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) memastikan telur ayam ras dan daging ayam ras di tingkat konsumen tidak melebihi harga eceran tertinggi (HET) maupun harga acuan penjualan (HAP).
Hal itu disampaikan Menko Zulhas seusai rapat koordinasi (rakor) ketersediaan pasokan dan harga daging ayam ras selama Ramadan 1446 H di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Selasa (4/3/2025).
“Harga, kami minta tadi tidak melebihi HET, ayam itu Rp40.000 HET-nya,” kata Zulhas.
Zulhas merincikan bahwa saat ini harga daging ayam di Gabungan Organisasi Peternak Ayam (Gopan) dibanderol Rp34.000 per kilogram. Begitu pula harga ayam yang dijual di Japfa dipatok Rp34.000 per kilogram.
“Tapi yang lain ada yang Rp36.000 [per kilogram], memang ada yang jauh-jauh, seperti di Sulawesi, Maluku itu ada yang Rp39.000 [per kilogram], bahkan ada yang Rp40.000 [per kilogram], karena jauh ya [distribusi],” ujarnya.
Kendati demikian, Zulhas memastikan harga rata-rata daging ayam di wilayah Bali, Jawa, Sumatera, dan Sulawesi Selatan masih di bawah HET. Dia pun meminta masyarakat tidak perlu risau dengan stok ayam dan telur ayam saat Ramadan.
Baca Juga
“Kalau lebaran, bulan puasa, [pengusaha] kompak semua ini, semua lantang, pokoknya stok banyak, lebih dari cukup, harga mudah-mudahan di bawah HET [ayam dan telur],” pungkasnya.
Menyitir Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Selasa (4/3/2025) pukul 15.27 WIB, harga rata-rata daging ayam ras di tingkat konsumen dibanderol Rp36.984 per kilogram. Harganya lebih rendah 7,54% dari HAP nasional Rp40.000 per kilogram.
Senada, harga rata-rata telur ayam ras juga berada di bahwa HAP nasional, yakni dipatok senilai Rp29.951 per kilogram. Untuk diketahui, HAP nasional untuk telur ayam ras adalah Rp30.000 per kilogram.