Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memastikan pemerintah bakal segera melakukan pembangunan ulang Jembatan Kemang Pratama yang amblas usai diterjang banjir pada Selasa (4/3/2025).
AHY mengaku telah menginstruksikan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama dinas terkait untuk menghitung ulang rencana rekonstruksi jembatan Kemang Pratama yang merupakan salah satu akses warga Kota Bekasi.
“Iya, nanti tentunya akan dihitung secara teknis oleh Kementerian PU dan dinas yang ada di Pemerintah Kota Bekasi ya,” kata AHY saat ditemui di Kemang Pratama, Bekasi, Kamis (6/3/2025).
Selain bakal segera melakukan rekonstruksi, AHY juga menyebut bakal menyediakan sejumlah alat berat untuk membantu masyarakat melakukan pembersihan lumpur pascabanjir.
Selain itu, dirinya juga bakal memastikan pasokan air bersih yang cukup untuk melakukan pembersihan jalan.
“Kami juga nanti akan berkomunikasi dengan jajaran TNI untuk membantu membersihkan sungai dan juga secara sementara menyiapkan jembatan-jembatan yang dimiliki oleh Satuan TNI AD, khususnya dari Zeni, Satuan Zeni yang juga memiliki kemampuan untuk bisa melakukan konstruksi cepat dalam masa bencana seperti ini,” ujarnya.
Baca Juga
Sebelumnya, ramai diberitakan Jembatan Kemang Pratama yang berlokasi di Jalan Kemang Pratama Raya, Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi amblas usai diterjang banjir.
Dalam laporannya, jembatan itu tergerus arus sungai yang meluap. Alhasil, jembatan tersebut lumpuh dan sama sekali tidak dapat dilintasi.
Berdasarkan pantauan Bisnis, hingga pagi ini Kamis (6/3/2025) belum tampak penanganan darurat pada lokasi tersebut. Jembatan yang terbelah itu dibiarkan saja dan aksesnya ditutup total.
Alhasil, terjadi kepadatan di sekitar wilayah tersebut. Kepadatan bahkan mengular hingga area permukiman Kemang Pratama, yang belakangan diketahui juga merupakan tempat tinggal Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) era Presiden Jokowi, yakni Basuki Hadimuljono.