Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gelombang Tsunami Perang Dagang Trump, dari China Merembet ke Indonesia

Perang dagang yang dimulai dengan penerapan tarif impor AS oleh Donald Trump ke Kanada, Meksiko, dan China berisiko memengaruhi stabilitas ekonomi global.
Annasa Rizki Kamalina,Surya Dua Artha Simanjuntak
Kamis, 6 Maret 2025 | 08:30
Presiden AS Donald Trump saat konferensi pers di Gedung Putih di Washington, DC, AS, Senin, (24/2/2025). Bloomberg/Al Drago
Presiden AS Donald Trump saat konferensi pers di Gedung Putih di Washington, DC, AS, Senin, (24/2/2025). Bloomberg/Al Drago

Efek Domino ke RI

Para pakar meyakini eskalasi perang dagang itu akan mempengaruhi perekonomian global, termasuk Indonesia.

Peneliti senior Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Deni Friawan mengaku khawatir dengan potensi pelemahanan ekonomi China akibat eskalasi perang dagang tersebut. Masalahnya, sambung Deni, China merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia.

Jika perekonomian China melemah maka ekspor produk Indonesia ke Negeri Tirai Bambu itu juga berpotensi menurun. Sejalan dengan itu, dia khawatir produk asal China akan membanjiri Indonesia.

"Secara tidak langsung, penurunan ekspor China ke AS bisa saja berdampak pada peralihan pasar dari AS ke negara lain, termasuk Indonesia dalam bentuk banjirnya produk China di Indonesia," ujar Deni kepada Bisnis, Rabu (5/3/2025).

Senada, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Andry Asmoro mengungkapkan China, Meksiko, dan Kanada menyumbang 43% dari keseluruhan impor AS. Oleh sebab itu, jika berlarut-larut maka konflik perdagangan ini akan menyebabkan perlambatan volume perdagangan global.

Kendati demikian, Asmo meyakini dampak negatif yang paling terasa oleh negara berkembang seperti Indonesia ada di pasar keuangan—bukan perdagangan. Menurutnya, depresiasi rupiah akan berlanjut akibat eskalasi perang dagang.

"Karena investor beralih ke aset yang lebih aman seperti dolar AS, pasar mengalami volatilitas yang besar. Rupiah melemah 1,5% YtD [year to date], sementara IHSG turun -7,7% [YtD] dengan net outflow [modal keluar] investor asing meningkat Rp21,4 triliun," jelas Andri dalam keterangannya, Rabu (5/3/2025).

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper