Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS-China Perpanjang Gencatan Tarif, Siapkan Negosiasi Baru

AS dan China sepakat memperpanjang gencatan tarif 90 hari dan akan negosiasi baru dalam 2-3 bulan. Pertemuan Trump-Xi belum dijadwalkan.
Ilustrasi bendera China dan Amerika Serikat (AS). / Reuters-Florence Lo-illustration
Ilustrasi bendera China dan Amerika Serikat (AS). / Reuters-Florence Lo-illustration

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Scott Bessent mengungkapkan bahwa pejabat perdagangan AS akan kembali bertemu dengan mitra mereka dari China dalam dua hingga tiga bulan mendatang untuk membahas masa depan hubungan ekonomi kedua negara.

Pernyataan tersebut disampaikan sehari setelah kedua negara sepakat memperpanjang gencatan tarif selama 90 hari, sehingga terhindar dari penerapan bea masuk lebih dari 100% terhadap barang dari masing-masing negara.

Dalam wawancara di acara Kudlow di Fox Business Network, Bessent juga menyebut Presiden China Xi Jinping telah mengundang Presiden AS Donald Trump untuk bertemu, namun jadwal pertemuan belum ditetapkan.

“Belum ada tanggalnya. Presiden belum menerima (undangan) tersebut," kata Bessent dikutip dari Reuters, Rabu (13/8/2025).

Bessent menegaskan, AS perlu melihat kemajuan selama berbulan-bulan, bahkan kuartalan, atau hingga setahun terkait arus masuk fentanyl sebelum mempertimbangkan pengurangan tarif terhadap China.

Trump sebelumnya mengatakan bahwa AS dan China semakin dekat mencapai kesepakatan dagang, dan dia akan bertemu Xi sebelum akhir tahun jika kesepakatan berhasil tercapai.

Washington menuding Beijing gagal mengekang aliran bahan kimia prekursor fentanyl, salah satu penyebab utama kematian akibat overdosis di AS. Beijing membela catatan pengendalian narkotikanya dan menuduh Washington menggunakan isu fentanyl untuk memeras China.

Pada Februari lalu, Trump memberlakukan tarif 20% terhadap impor dari China terkait isu tersebut. Tarif itu tetap berlaku meski kedua pihak mencapai gencatan dagang rapuh di Jenewa pada Mei. Selain itu, AS juga menerapkan tarif dasar tambahan sebesar 10% terhadap produk impor dari China.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro