Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Budiman Sudjatmiko: Tiga Program Andalan Prabowo Bantu Tekan Kemiskinan

Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko optimistis tiga program prioritas pemerintah tersebut dapat memutar roda perekonomian.
Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko (dari kanan) bersama Deputi Sistem Nasional Dewan Ketahanan Nasional Brigjen Joko Setyo Putro, Kepala Divisi Ultra Mikro BRI Dani Wildan, dan Corporate Secretary PNM Dodot Patria Ary memberikan pemaparan dalam acara Bisnis Indonesia Forum yang bertema Tingkat Kemiskinan Mengancam Indonesia Emas 2045, Bagaimana Solusinya? di Jakarta, Senin (4/11/2024). / Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko (dari kanan) bersama Deputi Sistem Nasional Dewan Ketahanan Nasional Brigjen Joko Setyo Putro, Kepala Divisi Ultra Mikro BRI Dani Wildan, dan Corporate Secretary PNM Dodot Patria Ary memberikan pemaparan dalam acara Bisnis Indonesia Forum yang bertema Tingkat Kemiskinan Mengancam Indonesia Emas 2045, Bagaimana Solusinya? di Jakarta, Senin (4/11/2024). / Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah optimistis program makan bergizi gratis, rumah murah hingga sekolah rakyat mampu mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.

Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko optimistis tiga program prioritas pemerintah tersebut dapat memutar roda perekonomian. 

"Pemerintahan Prabowo Subianto berusaha memutar ekonomi untuk mengurangi orang miskin dengan menggunakan tiga hal yang menjadi andalannya. Ketiga hal itu adalah Makan Bergizi Gratis (MBG), rumah murah, dan sekolah rakyat," ujarnya, dikutip dari Antara, Sabtu (8/3/2025).

Menurutnya, ketiga program ini akan memiliki efek bola salju untuk meredam banyak potensi masalah sosial.

"Bila kita punya generasi berikutnya yang sehat, lingkungan rumahnya baik, dan bersekolah dengan benar, maka kehidupan generasi berikutnya akan lebih baik," ujar Budiman.

Kendati demikian, Budiman juga menyoroti minimnya aktivitas ekonomi yang berbasis kewirausahaan. Selain itu, adanya deindustrialisasi membuat bidang usaha yang mengeksploitasi alam lebih menguntungkan dibandingkan manufaktur.

"Memanfaatkan alam tanpa memberikan nilai tambah akan membuat ekonomi hanya dinikmati segelintir orang. Permasalahan ekonomi di Indonesia adalah ekonomi yang bukan berdasarkan entrepreneurship,” tambahnya. 

Budiman juga menyinggung soal pendanaan politik dari perusahaan di sektor perkebunan, pertambangan, pembabatan hutan. Di sisi lain, tidak ada orang DPR yang didanai oleh perusahaan digital, misalkan perusahaan intelijen atau informas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper