Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Airlangga: Ada PHK, Ada Penyerapan Tenaga Kerja

Indeks keyakinan konsumen (IKK) turun dalam dua bulan terakhir, diduga berkaitan dengan badai PHK. Namun, Airlangga menyebut hal itu tidak perlu dikhawatirkan.
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto/Bisnis-Annasa R Kamalina
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto/Bisnis-Annasa R Kamalina

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku tidak terlalu khawatir dengan badai PHK atau pemutusan hubungan kerja yang terjadi belakangan.

Airlangga tidak menampik bahwa penurunan indeks keyakinan konsumen (IKK) dalam dua bulan terakhir kemungkinan besar berkaitan dengan badai PHK. Kendati demikian, dia mengklaim akan ada lapangan kerja lain yang tersedia untuk para buruh yang terkena PHK.

"Ya tentu kita lihat ada PHK, ada penyerapan tenaga kerja," ujar Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025).

Lagi pula, sambungnya, Presiden Prabowo Subianto sudah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 6/2025 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Menurutnya, pemerintah telah menaikkan manfaat bagi korban PHK dalam PP JKP tersebut.

"PHK itu kan kemarin sudah ada JKP, Jaminan Kehilangan Pekerjaan, dan selama 6 bulan itu bisa dijaga dengan 60% ditanggung oleh BPJS Ketenagakerjaan," jelas Airlangga.

Dalam Pasal 21 PP Nomor 6/2025 dijelaskan bahwa manfaat JKP diberikan dalam bentuk uang tunai sebesar 60% dari upah selama tiga bulan pertama dan 50% dari upah untuk tiga bulan berikutnya dengan durasi maksimal enam bulan.

Sementara itu, IKK menunjukkan nilai 126,4 pada Februari 2025. Angka tersebut turun 0,8 poin dari nilai IKK pada Januari 2025 yaitu sebesar 127,2.

Indeks dari hasil survei Bank Indonesia (BI) tersebut menandai penurunan dua bulan berturut-turut usai pada Desember mengalami peningkatan.

Meski demikian, Airlangga juga tidak khawatir dengan tren penurunan optimisme konsumen tersebut. Menurutnya, angka tersebut masih menunjukkan tetap berada pada level optimistis.

"Masih di atas 100," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper