Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran Makan Bergizi Gratis Naik jadi Rp171 Triliun, Realisasi Baru Rp710,5 Miliar

Realisasi anggaran makan bergizi gratis baru mencapai Rp710,5 miliar hingga 12 Maret 2025, meskipun pemerintah telah menambah anggarannya menjadi Rp171 triliun.
Guru membagikan ompreng MBG ke siswa kelas 1, di SDN 07 Slipi Pagi, Jakarta Barat, Kamis (9/1/2025). / Bisnis-Annisa Nurul Amara
Guru membagikan ompreng MBG ke siswa kelas 1, di SDN 07 Slipi Pagi, Jakarta Barat, Kamis (9/1/2025). / Bisnis-Annisa Nurul Amara

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah secara resmi telah menambah anggaran program Makan Bergizi Gratis/MBG dari Rp71 triliun menjadi Rp171 triliun, sementara realisasinya hingga 12 Maret 2025 mencapai Rp710,5 miliar.

Wakil Menteri Keuangan Suahazil Nazara menyampaikan realisasi belanja negara tersebut dirasakan oleh 2,05 juta penerima manfaat program MBG sejak awal tahun hingga pertengahan Maret ini.

“Dari waktu ke waktu akan terus ditingkatkan sehingga nantinya dapat menjangkau keseluruhan dari 82,9 juta target penerima Makan Bergizi Gratis,” ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (13/3/2025).

Sua menyampaikan kategori penerima program MBG dirasakan oleh siswa/siswi SD, SMP, sederajat dari pondok pesantren, SLB dan juga ibu hamil, balita, dan ibu menyusui.

Secara perinci, sebanyak 111.127 anak-anak pra SD telah menerima MBG. Kemudian 912.023 anak SD maupun Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan 578.465 siswa SMP/Madrasah Tsanawiyah (MTs) juga mendapat makan siang setiap harinya di sekolah.

Sementara sebanyak 424.145 siswa SMA/MA/MK berserta 10.681 santri pondok pesantren turut menjadi penerima manfaat.

Selain murid sekolah, program MBG juga disalurkan kepada 4.548 murid di Sekolah Luar Biasa (SLB), 7.811 balita, 1.835 ibu hamil, dan 2.613 ibu menyusui.

“Kebutuhan alokasi anggaran yang kami antisipasi akan menjadi Rp171 triliun ini akan disiapkan dan kami terus melakukan pemantauan atas realisasi anggaran,” lanjut Suahasil.

Sebelumnya, Suahasil mengungkapkan secara umum realisasi belanja negara per Februari 2025 yang mencapai Rp211,5 triliun memang lebih rendah dari periode Februari 2024 senilai Rp239,6 triliun.

Hal tersebut terjadi akibat belanja tahun lalu yang sedikit lebih tinggi tersebut mengingat pada Februari tahun lalu terdapat penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) presiden dan wakil presiden.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper