Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak LPG 3 Kg Tak Sesuai Takaran, Bahlil Siapkan Regulasi Cegah Kecurangan

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut masih banyak temuan LPG 3 kg tak sesuai takaran.
Suasanya lokasi penyimpanan tabung gas LPG 3 kg di pangkalan resmi. Dok Istimewa
Suasanya lokasi penyimpanan tabung gas LPG 3 kg di pangkalan resmi. Dok Istimewa

Bisnis.com, CILEGON- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyoroti temuan LPG 3 kilogram (kg) tak sesuai takaran.

Dia menyebut, selama ini masih banyak ditemukan gas melon yang hanya berisi 2,5 kg hingga 2,7 kg saja. Dia pun mengingatkan agar PT Pertamina (Persero) untuk bertindak.

"Kita tahu bahwa rata-rata itu [isi LPG] biasanya cuma 2,5-2,7 [kg]. Nah, ini kita tidak mau lagi ke depan. Kita pastikan harus mencapai 3 kg," kata Bahlil saat meninjau TBBM Tanjung Gerem, Merak, Banten, Kamis (13/3/2025).

Politisi Partai Golkar itu pun meminta Pertamina untuk menimbang LPG di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) sebelum menyalurkannya ke agen atau pangkalan. Pihaknya pun akan mengeluarkan regulasi khusus terkait hal tersebut.

Menurutnya, menjaga takaran dari gas melon subsidi itu merupakan perintah langsung dari Presiden Prabowo.

Prabowo, kata Bahlil, meminta agar setiap Rp1 uang negara yang dikeluarkan untuk subsidi harus sampai kepada masyarakat. Artinya, tidak boleh ada kecurangan.

"Karena itu sama dengan merampas hak-hak rakyat dan ini perintah Bapak Presiden kita harus betul-betul menjamin ini," ucap Bahlil.

Lebih lanjut, dia juga mengingatkan agar agen atau pangkalan tidak mengoplos LPG 3 kg. Bahlil mengaku tengah membuat regulasi terkait pengawasan distribusi LPG.

Dia menjelaskan, selama ini izin pangkalan dan agen dikeluarkan oleh PT Pertamina Patra Niaga. Ke depan, pemerintah akan ikut ambil bagian dalam proses itu.

Menurut Bahlil, hal ini diperlukan agar pemerintah bisa segera mengeksekusi jika ada oknum yang berbuat curang.

"Subsidi itu untuk LPG Rp86 triliun. Jadi saya jujur saja, saya akan tegas betul menyokong dengan LPG. Agar hak-hak rakyat itu betul-betul sampai," tegas Bahlil.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper