Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perputaran Uang Lebaran 2025 Diprediksi Turun jadi Rp137,98 Triliun, Warga Berhemat?

Perputaran uang pada Idulfitri atau Lebaran 2025 diperkirakan turun 12,2% dari tahun lalu, di antaranya karena masyarakat menahan belanja dan berhemat.
Karyawan menata uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). / Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menata uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). / Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Perputaran uang selama libur Idulfitri atau Lebaran 2025 diprediksi mencapai Rp137,98 triliun, turun dari periode yang sama tahun lalu yang berada di atas Rp150 triliun.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang mengungkapkan penurunan tersebut seiring dengan jumlah pemudik yang mengalami penurunan.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh berbagai pihak seperti badan kebijakan transportasi, pusat statistik, Kementerian Perhubungan, maupun akademisi, jumlah pemudik tahun ini diperkirakan 146,48 juta orang atau turun 24% dibandingkan tahun lalu yang mencapai 193,6 juta pemudik.

“Jika tahun lalu asumsi perputaran uang selama Idulfitri 2024 mencapai Rp157,3 triliun,maka asumsi perputaran tahun ini diprediksi mencapai Rp137,975 triliun, turun 12,28%,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (18/3/2025).

Berdasarkan estimasi Sarman dengan melihat jumlah pemudik tahun ini sejumlah 146,48 atau setara dengan 36,26 juta keluarga dengan asumsi per keluarga 4 orang.

Jika rata-rata keluarga membawa uang sebesar Rp3,75juta, maka potensi perputaran uang diprediksi senilai Rp137,98 triliun.

Sarman melihat jumlah ini masih berpotensi naik, angka rata-rata per keluarga diambil angka yang minimal dan moderat.

“Jika per keluarga membawa rata rata Rp4 juta maka potensi perputaran bisa mencapai Rp145,04 triliun,sehingga potensi perputaran dikisaran Rp137 triliun—Rp145 triliun,” lanjutnya.

Sarman memandang setidaknya terdapat empat faktor penurunan tersebut. Pertama, jarak libur Nataru dan Idulfitri yang sangat berdekatan, sehingga masyarakat yang telah berlibur selama Nataru tidak lagi merencanakan liburan atau pulang kampung saat Idulfitri.

Kedua, masyarakat cenderung menahan belanja dan berhemat, mengingat di tengah situasi ekonomi terkini dan menjelang memasuki  tahun ajaran baru yang memerlukan biaya masuk sekolah.

Ketiga, maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Keempat, adanya penurunan daya beli masyarakat serta faktor cuaca juga mempengaruhi niat masyarakat untuk pulang kampung.

Sekalipun Bank Indonesia telah mempersiapkan Uang Layak Edar (ULE) senilai Rp180,9 triliun—yang juga turun dari tahun lalu—namun Sarman meyakini tidak akan terserap sepenuhnya. 

Melalu momen Lebaran dan berbagai stimulus dari pemerintah untuk meningkatkan konsumsi masyarakat, harapannya mampu menggenjot ekonomi tumbuh di atas 5% pada kuartal I/2025. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper